KHITTAH.CO, SORONG — Tanwir ke XXVII Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menghadirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof. Muhajir Efendi yang dilaksanakan di Kampus Universitas Muhamamdiyah Sorong (UMS) Papua Barat, Sabtu, 13 Januari 2018.
Kegiatan tersebut, akan dihelat Sabtu-Senin, (13-16) dengan mengusung tema “Merajut Kebersamaan dalam Keragaman untuk Indonesia Berdaulat”
Selain hadir Prof. Muhajir Efendi, juga hadir antaranya Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan beserta wakilnya Muhammad Lakotani, Wakil Ketua PP Muhammadiyah KH. Marpuji Ali, Ketua DPRD Provinsi Papua Barat Pieter Kondjol, Kapolda Propinsi Papua Barat Brigjen Drs. Paulus, Pandam Papua Barat Mayor TNI Joppye Onesimus Wayangkau dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong Dr. H Hermanto Suaib.
Sementara itu, PP Muhammadiyah KH. Marpuji Ali, mengatakan, melalui sejarah Deklarasi IMM di Kota Barat Surakarta. Dimana dalam deklarasi awal lahirnya IMM yang menghasilkan rumusan untuk mewujudkan kemajuan bangsa. IMM sebagai gerakan Islam, IMM sebagai gerakan yang berkepribadian Muhammadiyah serta IMM Ilmu Amaliah amal ilmiah.
“Mari kita benahi IMM internalnya dulu baru membenahi eksternalnya, dan mulailah dari yang kecil insyaallah akan menjadi besar. Juga perkaderan IMM harus mampu menembus gerak zaman yang semakin krisis dimensional ini, IMM tidak boleh eksklusif,” kata Marpuji Ali.
Selain itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, menyampaikan dalam sambutannya, ia mengajak semua kader IMM khususnya peserta Tanwir ini dan seluruh anggota Muhammadiyah untuk mengukuhkan perbedaan menjadi kekuatan. “Mari kita satu hati satu jiwa satu pikiran untuk kemajuan bangsa,” ungkap Dominggus.
Dominggus melanjutkan, bahwa berikan yang terbaik untuk Indonesia dan Papua Barat, bahwa Papua juga bisa untuk memimpin dan menyatukan kemajuan bangsa. Dengan tema yang luar biasa, yang bisa menelisik dan reflektif kondisi bangsa Indonesia. Maka Melalui Tanwir di Papua barat ini, sehingga bisa mampu mendorong kemajuan tercapainya Indonesia berdaulat.
“Melalui IMM ini, semoga saya selaku Gubernur Papua barat menyadari bahwa peran Muhammadiyah dan amal usaha. Seperi pendidikannya, yang tinggi sumbangsihnya terhadap pemerintah yang mencerdaskan anak bangsa,” katanya.
Lanjut dia, bahwa terimakasih khususnya kepada IMM dan pada umumnya Muhammadiyah. “Melalui Tanwir ini, semoga bisa merajut keragaman dalam kemajuan bangsa,” ungkap Duminggus.
Mendikbud, Muhajir Efendi, mengungkapkan dalam sambutannya, ia menyinggung tema, dimana ia melihat realitas bahwa krisis dimensi sosial di negeri ini perlu IMM membangun muzaik yang keragaman di negeri ini. Agar sebuah kekuatan bangsa, dan didukung dengan praktek yang membangun agar keragaman ini menjadi sebuah kemajuan dan Indonesia berdaulat.
“Miniatur keragaman tersebut, agar mampu ditunjukkan oleh Universitas Muhamadiyah Sorong, dalam merajut keragaman dengan adanya sekitar 30-50℅ masyarakat Sorong dengan etnisitas yang berbeda. Saya kira itulah Muhammadiyah mampu menunjukkan keragaman dan perbedaan menjadi sebuah kekuatan dan kemajuan Papua Barat ini,” jelasnya.
Melalui Muhammadiyah dan AUM, kata Prof. Muhajir, bahwa dimana keragaman tersebut bisa mencetak banyak pemimpin, seperti salah satu contoh Bupati disalah satu kabupaten di Propinsi Papua.
“Maka IMM sebagai eksponen penting di Muhammadiyah dengan keragaman yang majemuk, diharapkan mampu memajukan Muhammadiyah dan Bangsa Indonesia,” Tutup Muhajir yang juga mantan Rektor UMM Malang itu.(Baslam)