
KHITTAH.CO, MAKASSAR — Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mematangkan persiapan pelaksanaan Olimpiade Ahmad Dahlan (OlympicAD) VIII 2026 yang akan dipusatkan di Kampus Unismuh pada 12–14 Februari 2026. Pemantapan itu dibahas dalam rapat koordinasi di Ruang Rapat Senat Lantai 17, Rabu, 17 Desember 2025.
Rapat tersebut dipandu Ketua Panitia lokal, Dr Pantja Nurwahidin. Dari jajaran pimpinan Unismuh, hadir Wakil Rektor I Prof Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor II Dr Ihyani Malik, dan Wakil Rektor IV Dr Burhanuddin.
Sementara dari Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, hadir Wakil Ketua Alpha Amirrachman PhD, dan Wakil Sekretaris, sekaligus Ketua Panitia Pusat, Dr Baharuddin. Turut mendampingi, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PW Muhammadiyah Sulsel Prof Erwin Akib.
Dalam rapat, Rektor Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda berharap agar event berskala nasional tersebut berjalan tertib, aman, dan tidak mengganggu agenda akademik kampus. “Kita harus mengerti secara detail apa-apa yang harus dikerjakan di sini. Kita upayakan kegiatan nasional seperti ini tidak menyebabkan kemacetan bagi warga kota Makassar,” ujar Rakhim.
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, Alpha Amirrachman PhD, menyebut OlympicAD VIII bukan sekadar kompetisi, tetapi ajang silaturahmi dan penguatan gairah pendidikan Muhammadiyah lintas wilayah, termasuk mobilisasi peserta dari kawasan Indonesia timur.
Panitia memaparkan konsep penataan kampus sebagai “arena kompetisi nasional” sekaligus “festival prestasi” untuk menampung arus sekitar 10.000 peserta. Salah satu agenda pembuka dirancang melalui “Senam Indonesia Hebat” yang ditargetkan tercatat sebagai rekor MURI dengan keterlibatan 10.000 siswa Muhammadiyah se-Indonesia.
Untuk mengurai penumpukan massa, panitia menyiapkan beberapa panggung tematik (energy stage, creative stage, interaction stage), area expo UMKM, serta desain gerbang (gate) di berbagai titik kampus. Rencana lain, ruang kuliah akan dioptimalkan untuk perlombaan, mengingat terdapat sekitar 35 cabang lomba dan kebutuhan sekitar “90-an” ruang kelas untuk lomba berbasis mata pelajaran.
Sejumlah catatan krusial juga mengemuka, mulai dari rekayasa lalu lintas di Jalan Sultan Alauddin, titik drop-off bus, sampai skema akses tamu VIP/VVIP. Panitia bakal koordinasi dengan kepolisian dan dinas perhubungan menjadi kunci agar sirkulasi kendaraan tetap berjalan lancar.
Panitia juga memantau perkembangan pendaftaran peserta secara real time. Dalam paparan sementara, Jawa Tengah disebut berpotensi mengirim hingga sekitar 2.000 peserta.
Rapat ditutup dengan penegasan perlunya pertemuan lanjutan yang lebih teknis, termasuk melibatkan unit-unit di lingkungan kampus, guna memastikan kesiapan venue, akustik Balai Sidang, kelistrikan, serta dampak penyelenggaraan terhadap jadwal perkuliahan





















