Khittah.co- Salah satu komunitas kultural dari kaum muda Muhammadiyah, dalam hal ini Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) semakin memperteguh eksistensinya. Setelah sebelumnya intens menggelar diskusi di Kota Makassar dan Kabupaten Takalar, kini JIMM juga akan mulai berkontribusi terhadap pengembangan iklim intelektual di Kota Palopo.
Seperti yang ditegaskan oleh koordinator JIMM Kota Palopo yakni Asran Salam, S.Pd, M.Pd, bahwa JIMM Palopo memiliki visi untuk menjadikan kota Palopo sebagai salah satu sentra diseminasi wacana-wacana intelektual di Sulawesi Selatan. Maka dari itu kalangan muda Muhammadiyah di Kota Palopo harus mengambil peran strategis sebagai produsen wacana intelektual. Ada tiga perangkat metodologis yang akan digunakan JIMM Palopo dalam membangun gerakan kulturalnya, yakni Hermeneutika, Teori Sosial Kritis dan Gerakan Sosial Baru.
Selain itu Asran Salam juga mengatakan, bahwa ke depannya, fokus aktivitas JIMM kota Palopo adalah pengkajian dan riset. Ini juga dalam rangka menumbuhkan kesadaran literasi di kalangan muda kota Palopo, sebab kesadaran literasi adalah fondasi awal bagi terbentuknya masyarakat yang maju. Yang terpenting adalah ke-istiqamah-an kita dalam mengawal kegiatan-kegiatan kultural intelektual, sebab target kita adalah target kultural non profit, tegas Asran.
Sebagai langkah awal dari itu semua, maka JIMM Palopo akan menggelar deklarasi sekaligus diskusi publik dengan tema Masa Depan Islam Progresif. Diskusi tersebut pelaksanaannya bertempat di Kedai Kopi Bulawan Palopo, pada hari Selasa tanggal 11 September 2018, dimulai pukul 19.30 sampai selesai.
Dalam diskusi tersebut akan diisi oleh dua narasumber. Narasumber pertama adalah Muh. Asratillah Senge yang juga merupakan koordinator JIMM Kota Makassar, narasumber kedua adalah Dr. Hadi Fakarianto yang juga merupakan aktivis Muhammadiyah. Sebelumnya diskusi tersebut akan diawali dengan orasi ilmiah oleh Asran Salam, S.Pd, M.Pd selaku Koordinator JIMM Palopo.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
