Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Kado Ramadhan Lazismu Kembali Disalurkan di PoltekMu Makassar

×

Kado Ramadhan Lazismu Kembali Disalurkan di PoltekMu Makassar

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR- Kado Ramadhan Lazismu kembali disalurkan oleh Kantor Layanan Lazismu (KLL) Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar pada Jumat, 22 Maret 2024 di aula kampusnya. Penyaluran Kado Ramadhan bagi staf PoltekMu itu menghadirkan Ketua dan Manajer Area Lazismu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Mahmuddin dan Akbar.

Dalam sambutannya, Ketua Badan Pengurus Lazismu PWM Sulsel Mahmuddin bersyukur karena KLL PoltekMu merupakan salah satu kantor layanan yang paling aktif di Sulawesi Selatan. Sejak awal hingga kini, KLL PoltekMu Makassar sangat aktif dan terus berkoordinasi dengan kantor wilayah.

“KLL PoltekMu ini aktif sejak lama dan terus berkoordinasi dengan Lazismu wilayah. PTM lain, ada yang jalan sendiri tidak berkoordinasi dengan kami. Katanya, kami sudah lama jalan pak, kami sudah salurkan pada yang berhak. Tapi sayangnya, mereka tidak ada melaporkan kepada kami,” kata dia.

Padahal, lanjut dia, KLL bertanggung jawab penuh kepada kantor wilayah. KLL adalah perpanjangan tangan yang wajib melapor dan bertanggung jawab pada kantor wilayah sesuai aturan yang berlaku.

Ia melanjutkan, Ramadan kali ini, Lazismu Sulsel menargetkan menargetkan kado Ramadan sebesar Rp500 Juta. “Sayangnya, sampai hari ini, baru Rp17 juta padahal sudah hari ke 12,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur PoltekMu Makassar Mustari Bosra mengungkapkan, sejak awal PoltekMu Makassar memang berkomitmen untuk mendukung kesuksesan gerakan zakat, infak, dan sedekah.

“Di PoltekMu ini, nafkah kami memang langsung dipotong sebesar 2,5% setiap bulannya. Itulah yang menjadi beasiswa bagi sejumlah mahasiswa kami,” ungkap Wakil Ketua PWM Sulsel itu.

Lebih lanjut, Mustari menyampaikan, selama ini umat Islam memang kurang perhatian soal harta dan zakat. Di masjid, umat kurang mendapatkan ceramah atau kajian terkait harta dan zakat.

“Umat kita hanya mendapat kajian atau ceramah tentang harta dan zakat selalu di akhir bulan Ramadan saja. Padahal ini sama pentingnya dengan masalah keagamaan lain, bahkan sepertinya lebih penting sebenarnya,” kata dia.

Menurut dia, hal itulah penyebab umat Islam kini kurang yang berkemampuan untuk berzakat. “Yang sudah mampu zakat tidak sadar untuk berzakat. Kalau pun ada, zakatnya tidak disalurkan melalui lembaga zakat. Akhirnya potensi zakat kita baru sekitar 5%,” tandas Ketua Badan Pengawas Lazismu PWM Sulsel periode lalu itu.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply