Oleh: Irma Rahmawati*
Dalam Milad Muhammadiyah ke-109, mengusung tema “Optimis Hadapi Covid-19: Menebar Nilai Utama” ditetapkan untuk membawa pesan positif dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, Untuk itu sebagai Muhammadiyah harus mempunyai kehidupan yang islami, karena itu Muhamadiyah mengatur dalam Muktamar Muhammadiyah Ke-44 Tanggal 8 s/d 11 Juli Tahun 2000 di Jakarta Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1421 H / 2000 M.
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Muhammadiyah mengajarkan modernisasi hingga bermoderasi menjungjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling menghargai, moderasi bukan menyamakan agama-agama, jika anda memandang sama islam menolak dengan firmannya, Innaddiina ‘Indallahil Islam (Sesungguhnya agama yang paling mulia di sisi Allah adalah agama Islam)
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah merupakan pedoman untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik).
Berdasarkan pada keyakinan, pemahaman, dan penghayatan Islam yang mendalam dan menyeluruh itu maka bagi segenap warga Muhammadiyah merupakan suatu kewajiban yang mutlak untuk melaksanakan dan mengamalkan Islam dalam seluruh kehidupan dengan jalan mempraktikkan hidup Islami dalam lingkungan sendiri sebelum mendakwahkan Islam kepada pihak lain. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam maupun warga Muhammadiyah sebagai muslim benar-benar dituntut keteladanannya dalam mengamalkan Islam di berbagai lingkup kehidupan, sehingga Muhammadiyah secara kelembagaan dan orang-orangnya secara perorangan dan kolektif sebagai pelaku da’wah menjadi rahmatan lil `alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.
Kehidupan pribadi sebagai warga Muhammadiyah memiliki pedoman kehidupan Islami, yaitu harus berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah,
Dalam aqidah: Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani berupa tauhid kepada Allah Subhanahu Wata’ala Q.S. Al-Ikhlash/112: 1 s/d 4, yang benar, ikhlas, dan penuh ketundukkan sehingga terpancar sebagai lbad ar-rahman Q.S. Al-Furqan/25: 63-77 yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi mukmin, muslim, muttaqin, dan muhsin yang paripurna.
Dalam akhlaq : Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku nabi dalam mempraktikkan akhlaq mulia, Q.S. Al-Qalam/68 : 4, sehingga menjadi uswah hasanah, Q.S. Al Ahzab/33: 21 yang diteladani oleh sesama berupa sifat sidiq, amanah, tabligh, dan fathanah.
Dalam ibadah : Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa membersihkan jiwa/hati ke arah terbentuknya pribadi yang mutaqqin dengan beribadah yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa/nafsu yang buruk Q.S. Asy-Syams/91 : 5-8, sehingga terpancar kepribadian yang shalih Q.S. Al-Ashr/103 : 3, Q.S. Ali Imran/4 : 114 yang menghadirkan kedamaian dan kemanfaatan bagi diri dan sesamanya.
Dalam mu’amalah duniawiyah: Setiap warga Muhammadiyah harus selalu menyadari dirinya sebagai abdi Q.S. Al-Baqarah/2 dan khalifah di muka bumi Q.S. Al-Baqarah/2: 30, sehingga memandang dan menyikapi kehidupan dunia secara aktif dan positif Q.S. Shad/38: 27 serta tidak menjauhkan diri dari pergumulan kehidupan Q.S. Al-Qashash/28 : 77 dengan landasan iman, Islam, dan ihsan dalam arti berakhlaq karimah H. R. Bukhari-Muslim.
Pada Milad Muhammadiyah yang ke 109 ini mengajak kepada diri saya dan orang lain untuk menjadi warga Muhammadiyah yang islami menurut Al-Qur’an, terbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Saya bangga menjadi bagian dari Muhammadiyah. Resepsi Milad 109 Muhammadiyah ini sangat penting diikuti oleh seluruh warga persyarikatan, baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa. Milad Muhammadiyah bisa dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia.
Sosok Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. adalah sosok yang menginspirasi dan memotivasi diri saya untuk menjadi manusia yang islami, baik hati, serta memiliki akhlak yang baik. Haedar Nasir pun membuat buku-buku yang menginspirasi, Adapun beberapa karya buku beliau: Islam dan Perilaku Umat di Tengah Perubahan, 2002, Islam Syariat, 2007, 2013, Ibrah Kehidupan, 2013, Gerakan Islam Pencerahan, 2015, 2017, 2019, Indonesia dan Keindonesiaan: Perspektif Sosiologis, 2019.
* Mahasiswa S1 kebidanan semester 3 Universitas Aisyiyah Yogjakarta