KHITTAH.CO, Enrekang – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Enrekang, Dr. H. Ramli Rasyid, M.Pd., M.Ed., secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dan Integrasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di Madrasah di Aula MTsN 1 Enrekang, Kamis, 4 September 2025.
Dalam sambutannya, Ramli menekankan pentingnya menghormati guru yang kedudukannya sangat mulia, bahkan dekat dengan derajat para Nabi. Ia memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi madrasah saat ini, baik dari sisi siswa maupun guru.
Dari sisi siswa, menurutnya, terjadi perubahan pola belajar, sikap kritis, hingga karakter yang berbeda dengan masa lalu. “Jangan sampai siswa lebih hebat dari guru karena guru tidak mau mengikuti perkembangan zaman.” ujarnya.
Sementara itu, dari sisi guru, Ramli menegaskan bahwa pendidik harus senantiasa mengikuti perkembangan terbaru, termasuk kurikulum yang berlaku. Lalu Ia mengutip adagium Arab:
ٱلطَّرِيقَةُ أَهَمُّ مِنَ ٱلْمَادَّةِ، وَٱلْمُعَلِّمُ أَهَمُّ مِنَ ٱلطَّرِيقَةِ، وَرُوحُ ٱلْمُعَلِّمِ أَهَمُّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ
“Metode lebih penting daripada materi, guru lebih penting daripada metode, dan ruh guru lebih penting dari segalanya.”
Ramli juga menyampaikan pesan hikmah dari KH. Maimun Zubair, “diantara sekian banyak murid yang kita ajar, boleh jadi diantara mereka akan ada yang menjadi saksi bahwa kita adalah gurunya, lalu menarik tangan kita masuk surganya Allah.
Kegiatan ini menghadirkan Hariyono A., S.Pd., M.Pd. (Kepsek SMA 10 Enrekang) sebagai pemateri utama, dengan peserta sebanyak 98 guru yang berasal dari 13 madradah binaan Hj. Haslinda, ditambah 3 madrasah dari Wilayah II termasuk 6 Madrasah Muhammadiyah, di antaranya MTs Muhammadiyah Kalosi, Pasui, Malua, MTs DAM Cece, Tongko, dan MTs Muh. Al Hikma Parombean.
Hadir pula Kasi Penmad Kemenag Enrekang, Drs. Fakhri Abbas, M.Pd., yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Sementara itu, Pengawas Madrasah Dr. Hj. Haslinda, M.Pd. selaku pembina KKMTs menjelaskan bahwa tujuan bimtek adalah meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan pembelajaran mendalam serta membangun karakter siswa melalui kurikulum berbasis cinta.
“Kami ingin para guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter dan cinta dalam proses pembelajaran. Dengan begitu, kualitas pendidikan di madrasah kita akan semakin baik,” kata Haslinda.
Melalui bimtek ini, guru diharapkan menjadi lebih profesional, adaptif, dan siap menghadapi tantangan pendidikan di era modern.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
Klik Banner PMB UNIMEN
