Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Ketua PWM dan PWA Diminta Kenakan Baju Adat Saat Pembukaan Muktamar 48

×

Ketua PWM dan PWA Diminta Kenakan Baju Adat Saat Pembukaan Muktamar 48

Share this article
Panitia Koordinasikan Alur Masuk Pembukaan Muktamar 48 di Manahan
Stadion Manahan Solo yang akan menjadi lokasi pembukaan Muktamar ke 48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah

KHITTAH.CO, Surakarta – Panitia Pusat Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah berharap Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah mengenakan pakaian adat daerah masing- masing saat menghadiri pembukaan muktamar.

Sekretaris Panitia Pusat Muktamar, Muhammad Nurul Yamin mengatakan, harapan agar Ketua PWM dan PWA menggunakan pakaian adat untuk menghadirkan aneka ragam budaya Indonesia.

“Paling tidak dapat merepresentasikan budaya Indonesia yang beraneka ragam, diwakili masing-masing wilayah kita berharap ketua-ketua PWM dan PWA bisa menggunakan atau memakai pakaian adat daerah masing-masing di pembukaan,” terang Muhammad Nurul Yamin usai mengikuti Sidang Pleno 1 Muktamar di Auditorium Moh Djazman UMS,Selasa, 1 November 2022.

Terkait persiapan pembukaan Muktamar di Stadion Manahan, Muhammad Nurul Yamin mengatakan masih terus dijalankan oleh panitia muktamar.

Demikian juga dengan tamu undangan muktamar yang akan mengikuti pembukaan muktamar juga masih dalam proses identifikasi.

“Sedang diidentifikasi. Tamu-tamu ada beberapa kategori VVIP, VIP dan ada penggembira, ada undangan. Kita masih menunggu beberapa konfirmasi. Nanti menjelang hari H kita akan rilis tamu-tamu penting siapa yang konfirmasi. Sampai hari ini kami belum berani merilis, masih menunggu untuk konfirmasi,” terang Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut.

Terkait kehadiran PCIM/PCIA saat pembukaan, Muhammad Nurul Yamin mengatakan, ada 28 PCIM
dan juga PCIA yang memang diundang dan akan menjadi peninjau sidang Muktamar.

Muktamar 48 ini memang akan lekat dengan tampilan kultur Indonesia. Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka, Walikota Surakarta menawarkan adanya pentas wayang yang dapat ditonton tamu Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48.

Pagelaran wayang ini dimaksudkan sebagai ganti dari obyek wisata di Kota Solo yang tutup pada saat pelaksanaan muktamar berlangsung.

Gibran memberi pilihan pentas wayang dapat dilakukan di Pendopo Balaikota Surakarta atau Plaza Manahan. Tak main-main, pentas wayang akan digelar selama tiga malam saat muktamar berlangsung.

Untuk diketahui, obyek wisata yang tutup adalah Taman Balekambang yang lokasinya dekat dengan Stadion Manahan. Taman Balekambang ini dapat diakses secara gratis hanya saja masih dalam proses revitalisasi.

“Lokasi-lokasi wisata yang sudah ditutup Balekambang karena revitalisasi. (Bagaimana kalau pendopo depan gitu 3 hari kita adakan wayangan atau apa (sehingga) kalau malam ada hiburan disini (Balaikota), Plaza Manahan juga boleh nanti dikondisikan saja,” kata Gibran Saat Rakor Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 di Balai kota Surakarta, Kamis, 15 September 2022.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply