Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Milad ke-113 Muhammadiyah Makassar Dorong Ukhuwah dan Kesejahteraan Bangsa

×

Milad ke-113 Muhammadiyah Makassar Dorong Ukhuwah dan Kesejahteraan Bangsa

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR — Ribuan warga menghadiri peringatan Milad ke-113 Muhammadiyah tingkat Kota Makassar tahun 2025 yang digelar di Lapangan Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara, Jalan Ir. Sutami, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sabtu, 27 Desember 2025.

Peringatan milad tahun ini mengusung tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa” dan berlangsung khidmat meski di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

Sejumlah tokoh turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan Prof. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag., Direktur Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar Dr. H.M. Syaiful Saleh, M.Si., jajaran Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Makassar, pimpinan organisasi otonom (Ortom), pimpinan amal usaha Muhammadiyah, pimpinan cabang dan ranting, serta warga dan simpatisan Muhammadiyah se-Kota Makassar.

Ketua Panitia Pelaksana Milad ke-113 Muhammadiyah tingkat Kota Makassar, H. Aminuddin A. Tarawe, S.Pd., M.M., Ph.D., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh warga dan simpatisan yang hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.

“Walaupun kondisi cuaca kurang bersahabat, hal itu tidak mengurangi semangat dan antusiasme ribuan warga Muhammadiyah untuk hadir dan memeriahkan Milad ke-113 ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan milad merupakan amanat Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat pusat, wilayah, hingga daerah.

“Milad ini menjadi momentum untuk terus memperkuat ukhuwah Islamiyah serta mendorong gerakan amar ma’ruf nahi mungkar secara berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Makassar, KH. Said Abd Shamad, Lc., menegaskan bahwa peringatan milad tidak sekadar menjadi agenda seremonial tahunan, melainkan sarana refleksi bagi seluruh warga Muhammadiyah.

“Milad ini menjadi ruang refleksi untuk meneguhkan kembali gerakan dakwah, gerakan sosial, serta amar ma’ruf nahi mungkar di tengah masyarakat,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa Muhammadiyah yang berdiri pada 8 Dzulhijah 1330 H atau bertepatan dengan 18 November 1912 telah berkontribusi besar dalam menghadirkan pencerahan, dakwah, dan penguatan ukhuwah di tengah umat.

“Nilai-nilai itu harus terus dijaga dan disebarluaskan,” ujarnya.

KH. Said juga berpesan agar warga Muhammadiyah senantiasa menjaga semangat saling menggembirakan, menghidupkan pengajian sebagai ruh persyarikatan, memakmurkan masjid, serta menjaga disiplin dalam ibadah, berorganisasi, dan pemanfaatan waktu.

“Kita berharap Milad ke-113 ini memberikan semangat berkelanjutan dalam menyongsong tahun 2026 yang lebih baik,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua PWM Sulsel Prof. H. Arifuddin Ahmad menyampaikan bahwa Milad ke-113 Muhammadiyah harus dimaknai sebagai ikhtiar untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa melalui dakwah pencerahan.

“Milad ini merupakan amanat kebangsaan agar Muhammadiyah terus berkhidmat untuk kesejahteraan bangsa dan melahirkan insan yang bertakwa serta bermanfaat bagi sesama,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya menjadikan milad sebagai momentum evaluasi dan perencanaan ke depan, termasuk dalam peningkatan mutu amal usaha, penguatan kualitas kader, serta masifikasi pengajian.

“Muhammadiyah harus terus terbuka untuk umat, menjauhi perpecahan, dan memastikan seluruh ikhtiar ini bukan sekadar angka, tetapi kerja nyata,” katanya.

Prof. Arifuddin juga menyinggung musibah yang terjadi di Aceh dan Sumatera sebagai panggilan kemanusiaan yang harus direspons bersama.

“Hikmah dari musibah ini adalah memperkuat rasa syukur, menjaga alam, serta menjaga hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Di Makassar, nilai sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainge harus terus dihidupkan,” tuturnya.

Ia berharap Milad ke-113 Muhammadiyah dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, panitia juga menyerahkan penghargaan kepada 58 pendidik dan tenaga kependidikan yang telah mengabdi selama 30 tahun di amal usaha Muhammadiyah bidang pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen).

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply