KHITTAH.CO, Pasuruan – Sekolah Tarjih yang digelar Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pasuruan, 30–31 Agustus 2025, menjadi ruang penguatan tradisi tarjih di lingkungan persyarikatan.
Ketua MTT PWM Jawa Timur, Prof. Dr. H. Achmad Zuhdi, DH, M.Fil.I, menegaskan, forum rutin seperti Sekolah Tarjih harus dimaknai sebagai medium untuk menjaga dan menyalakan semangat tarjih. “Sekolah Tarjih diharapkan menjadi ruh yang menuntun pengembangan dan publikasi tarjih,” ujarnya saat penutupan kegiatan di Inna Tretes Hotel & Resort, Pasuruan.
Selama dua hari, sebanyak 50 peserta terpilih dari 84 pendaftar mengikuti rangkaian materi dan praktik bertarjih. Lima tema utama disajikan dalam sesi teori, antara lain Ulama dalam Perspektif Muhammadiyah (Dr. Nurul Humaidi, M.A), Metodologi Syarah Hadis dalam Muhammadiyah (Dr. Zainuddin MZ, Lc., M.A), Prinsip dan Metode Manhaj Tarjih Muhammadiyah (Prof. Achmad Zuhdi), Hisab dan KHGT (Ir. Amirul Muslihin), serta Metodologi Tafsir al-Quran dalam Muhammadiyah (Prof. Uril Bahruddin, Lc., M.A dan Dr. Piet Hizbullah Khaidir, S.Ag., M.A).
Selain teori, peserta juga diajak menyusun draft fatwa melalui forum diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan isu-isu faktual sebagai bahan kajian. Praktik bertarjih ini dipandu oleh Prof. Uril Bahruddin dan Dr. Mohammad Ikhwanuddin.
Dalam arahannya, Zuhdi kembali menekankan pentingnya publikasi tarjih. Menurutnya, produk tarjih setidaknya meliputi tiga bentuk, yakni putusan tarjih, fatwa tarjih, dan wacana tarjih. “Di sisi lain, pengembangan tarjih dapat ditempuh lewat pengayaan, perluasan, dan pemantapan,” kata Zuhdi.
Pengayaan merujuk pada upaya memperkaya pengetahuan, perluasan berarti membuka ruang sosialisasi serta pembahasan lebih luas terkait produk tarjih, sementara pemantapan dimaknai sebagai proses meneguhkan agar tarjih semakin kokoh dan membumi.
Agar semangat tarjih tidak padam, Zuhdi berharap Sekolah Tarjih dapat berkelanjutan dan bersinergi dengan MTT di tingkat daerah. Ia juga menyampaikan keinginan agar Program Divisi Kaderisasi dan Publikasi MTT PWM Jatim, yakni Kajian Kitab Lintas Mazhab (K25), kembali dijalankan.
“Semoga Sekolah Tarjih Jawa Timur ini menjadi lokomotif yang membuat semangat tarjih terus menyala dan maju,” ujarnya menutup.
(Mohammad Ikhwanuddin)