KHITTAH.co, Jeneponto – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan tema “Pengenalan Konservasi dan Pengembangan Potensi Daerah”. Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari ajakan Anggota DPR RI Mukhtar Tompo untuk melakukan konservasi dan mengembangkan potensi daerah Jeneponto. Acara digelar di Desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Senin, 27 November 2017.
Selain Mukhtar, turut hadir Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Drs Ahmad MP yang mewakili Bupati Jeneponto. Pihak LIPI diwakili oleh Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Prof. Dr. Enny Sudarmonowati.
Kepala Desa Bangkalaloe Hj. St. Syamsiah Saad menyambut para tamunya dengan pertunjukan seni berupa pembacaan SajakAngngaru dan Tarian Paduppa persembahan dari anak-anak dan remaja desa Bangkalaloe. Warga cukup antusias menyambut kehadiran legislator putra Jeneponto tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Ahmad menyambut positif adanya kegiatan diseminasi iptek itu. Terlebih lagi, Kabupaten Jeneponto memiliki potensi di bidang pertanian yang relatif cukup besar. “Sekali lagi kami berterima kasih kepada Bapak Mukhtar Tompo. Kemarin (Minggu-red.), Pak Mukhtar membina peternak, sekarang membina masyarakat untuk melakukan konservasi alam,” jelasnya.
Menurut Ahmad, sebagai satu-satunya putra Jeneponto, wajar jika Mukhtar Tompo memberikan prioritas terhadap tanah kelahirannya. “Makanya kedepan, warga Jeneponto harus menyatukan dukungan, agar Pak Mukhtar bisa menyuarakan kepentingan Jeneponto di tingkat nasional,” tegas Ahmad, yang langsung mendapat respon tepuk tangan dari para peserta.
Sementara itu, Mukhtar Tompo menjelaskan bahwa alasan utamanya menghadirkan kembali LIPI ke Jeneponto, agar upaya memajukan Jeneponto bisa dilakukan secara berkesinambungan. “Kita tahu PAD (Pendapatan Asli Daerah-Red)kita terbatas. Makanya untuk menyusun program pembangunan harus didahului dengan riset. Orang-orang di LIPI inilah ahlinya,” urai Ketua DPP Partai Hanura ini.
Anggota Komisi VII DPR RI ini juga meminta agar semua program-program strategis LIPI dapat dibawa ke Jeneponto. “Saya meminta khusus kepada LIPI, agar Jeneponto menjadi daerah binaan khusus,” pintanya.
Menyahuti permintaan Mukhtar, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Prof. Dr. Enny Sudarmonowati, menegaskan pihaknya siap bekerjasama dengan daerah untuk mengembangan potensi yang dimilikinya. Hanya saja, ia menegaskan LIPI hanya bersedia bekerjasama dengan Pemerintah Daerah yang serius ingin bekerjasama.
Terkait dengan upaya konservasi yang melibatkan masyarakat, kata dia, kegiatan diseminasi iptek di Desa Bangkalaloe juga menghadirkan pembicara yang akan mengenalkan tentang konservasi, serta budi daya tanaman. Berdasarkan potensi yang ada serta daya dukung alamnya, kata dia, petani di Kabupaten Jeneponto, dibantu bibit tanaman buah mangga dan sukun sebanyak 2.000 bibit.
“Buah sukun bukan sekadar untuk digoreng, tetapi bisa juga dibuat tepung yang dapat digunakan sebagai makanan bayi,” jelas Enni.
Dalam pelatihan ini, para petani juga mendapat pelatihan membuat pupuk organik hayati sehingga nantinya tidak perlu bergantung pada pupuk kimia. Apalagi, harga jual pupuk kimia tersebut cenderung berfluktuasi.
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan petani, baik yang berasal dari desa Bangkalaloe, maupun desa-desa lainnya di Kabupaten Jeneponto.(Rls)