KHITTAH.CO, GOWA — Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Gowa menggelar Pelatihan Tiga Bidang yang meliputi Pelatihan Dai Pelajar Muhammadiyah, Sekolah Riset, dan Pendidikan Khusus Ipmawati (Diksusti), Ahad, 14 Desember 2025.
Kegiatan ini diikuti puluhan kader dari berbagai cabang se-Kabupaten Gowa sebagai upaya meningkatkan kapasitas pelajar Muhammadiyah agar siap berkontribusi di tengah masyarakat.
Salah satu rangkaian penting dalam pelatihan tersebut adalah Diksusti II yang diselenggarakan oleh Bidang Ipmawati PD IPM, difokuskan pada penguatan kapasitas perempuan pelajar dalam merespons isu sosial dan isu perempuan secara lebih mendalam.
Diksusti II dirancang tidak hanya berbasis penguatan konseptual, tetapi juga praktik lapangan. Peserta dibekali keterampilan yang relevan, khususnya dalam pendampingan sebaya, pengawalan isu perempuan, serta pengembangan peran strategis Ipmawati di tingkat daerah.
Output utama dari Diksusti II adalah terbentuknya Lembaga Ruang Ipmawati di bawah naungan Bidang Ipmawati PD IPM Gowa. Lembaga ini memiliki struktur awal yang terdiri atas divisi media, divisi penyuluh, dan divisi peer listener. Ketiga divisi tersebut disiapkan untuk mendukung kerja-kerja pendampingan, edukasi, dan pengawalan isu perempuan, baik di lingkungan organisasi maupun masyarakat luas.
Pasca berakhirnya Diksusti II, Lembaga Ruang Ipmawati menargetkan pelaksanaan tiga sesi coaching yang akan berlangsung selama tiga pekan ke depan dan dijadwalkan mulai pekan depan. Rangkaian coaching ini menjadi tahapan penguatan kapasitas lanjutan sebelum lembaga tersebut diluncurkan secara resmi.
Peluncuran Lembaga Ruang Ipmawati direncanakan setelah seluruh sesi coaching rampung, sebagai penanda dimulainya kerja-kerja lembaga secara lebih sistematis dan berkelanjutan.
Master of Training Diksusti II, St. Hafizhah Marzuqah, menilai pembentukan lembaga ini sebagai langkah yang relevan dan strategis.
“Output pembentukan lembaga ini sangat relevan, strategis, dan kontekstual dengan kebutuhan di lapangan. Pendekatan yang diawali dari penguatan kapasitas individu, seperti konselor sebaya dan pengawal isu, kemudian bermuara pada pembentukan lembaga merupakan langkah yang tepat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran Lembaga Ruang Ipmawati menjadi langkah awal yang sistematis dalam pengawalan isu perempuan di Kabupaten Gowa, dengan menghadirkan aktor-aktor terlatih yang mampu melakukan pendampingan, advokasi awal, serta menjembatani kebutuhan korban.
Melalui Diksusti II ini, Bidang Ipmawati PD IPM Gowa berharap para peserta dapat terus mengembangkan gerakan yang telah dirintis, sehingga ke depan kader dan Lembaga Ruang Ipmawati mampu memberikan dampak nyata bagi pelajar dan masyarakat di Kabupaten Gowa.





















