KHITTAH.CO, Gowa – Pengajian Terpadu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gowa kembali digelar, kali ini diadakan di Masjid Baitul Makmur, Cabang Maccini Baji, pada Ahad, 3 November 2024.
Kegiatan ini merupakan program rutin bulanan yang digilir di berbagai cabang Muhammadiyah di Kabupaten Gowa. Untuk bulan ini, pengajian dimajukan ke pekan pertama, sedangkan biasanya dilaksanakan pada pekan kedua setiap bulan.
Selain bergantian di cabang-cabang, pengajian juga kerap diselenggarakan di Pusat Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Gowa. Pengajian kali ini dirangkaikan dengan momentum “Hari Bermuhammadiyah”.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua PDM Gowa, Koordinator Bidang Tabligh, Kiai M. Rizal Sulaiman, M Pd I, saat menyampaikan laporan di awal pengajian.
Ia menyatakan bahwa pengajian adalah “ruh” Muhammadiyah. “Dari pengajian lahir sekolah, panti asuhan, dan amal usaha lainnya,” ungkapnya.
Senada dengan Rizal, Ketua PDM Gowa, H. Ardan Ilyas, M.A., menyatakan bahwa di cabang atau ranting Muhammadiyah yang tidak ada pengajian bisa diibaratkan dengan “la yamutu fiha wala yahya” (tidak hidup dan tidak mati).
“Jika pengajian adalah nyawa Muhammadiyah, maka tanpa pengajian, organisasi ini seperti orang yang tidak bernyawa,” tegas Ardan.
Ardan juga menekankan pentingnya pengajian khusus bagi amal usaha Muhammadiyah, terutama di kalangan guru fikih di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Hal ini disampaikan untuk mengingatkan agar para guru tetap konsisten mengajarkan nilai-nilai yang sesuai dengan pemahaman Muhammadiyah, termasuk dalam hal tuntunan ibadah.
Pengajian kali ini menghadirkan dua pemateri utama, yaitu Dr. Nur Abduh Jayatun, M.A., Wakil Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, yang menyampaikan materi tentang ketarjihan terkait tuntunan ibadah salat berdasarkan Putusan Tarjih Muhammadiyah, serta H. Syahrir Radjab, S.Pd., Sekretaris PDM Gowa, yang membahas penguatan keorganisasian.
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai cabang Muhammadiyah di Kabupaten Gowa, meliputi pimpinan cabang, pengurus majelis, pengurus ortom, serta simpatisan Muhammadiyah.