Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Representasi High-High Leader ; Peluang Kepemimpinan IMMawati

×

Representasi High-High Leader ; Peluang Kepemimpinan IMMawati

Share this article

Oleh: Safira Almey Tiara (Kader IMM Makassar)

KHITTAH. CO – Momentum Musyawarah Cabang  adalah pilar penting sebagai penentu arah dan keberlanjutan yang menandakan bahwa organisasi dalam kondisi yang sehat dan dinamis. Musyawarah cabang lebih dari sekadar pertemuan seluruh kader se-Kota Makassar, melainkan sebuah momentum krusial untuk evaluasi mendalam, perumusan strategi taktis, dan regenerasi kepemimpinan di tingkat cabang. Musyawarah Cabang  bukan hanya ritual administrasi, melainkan titik balik yang transformatif. Di dalam momentum  ini, nasib dan peta jalan organisasi untuk periode ke depan akan diputuskan melalui perdebatan yang konstruktif dan pengambilan keputusan yang demokratis.

Musyawarah Cabang (Musycab) merupakan forum tertinggi di tingkat Pimpinan Cabang IMM, menjadi arena krusial untuk evaluasi kinerja, perumusan program kerja satu periode ke depan, dan yang terpenting, pemilihan kepemimpinan baru. Kehadiran dan peran IMMawati dalam Musycab sangat signifikan. Mereka tidak hanya berperan sebagai peserta, tetapi juga sebagai pemilik suara yang menentukan arah gerak cabang.

Dalam momentum ini, IMMawati punya peran khusus agar keputusan yang dihasilkan bersifat inklusif, responsif gender agar tidak terpinggirkan, dan memastikan bahwa Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan pedoman organisasi (PO) di tingkat cabang memberikan ruang yang jelas dan adil bagi kepemimpinan perempuan. Keberpihakan program diwujudkan melalui alokasi sumber daya yang memadai untuk pengembangan kader IMMawati. Musycab menjadi check and balance agar narasi kepemimpinan IMM tidak didominasi satu gender, melainkan mencerminkan semangat kesetaraan dalam semangat Islam Berkemajuan.

Musyawarah cabang menjadi jalan pergantian kepemimpinan dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang menuntut lebih dari sekadar kehadiran tetapi juga menuntut efektivitas dan keberlanjutan. Bagi  IMMawati, tantangan ini semakin besar karena mereka harus menyeimbangkan tuntutan organisasi modern dengan nilai-nilai kemuhammadiyahan. Dalam konteks ini, Teori Perilaku Kepemimpinan menawarkan model ideal: The High-High Leader (Pemimpin Tinggi-Tinggi), gaya yang muncul dari sintesis studi Ohio State dan Michigan. Model ini adalah cetak biru bagi IMMawati untuk mengklaim peran strategis di masa depan.

High-High Leader didefinisikan sebagai pemimpin yang menunjukkan tingkat perilaku yang tinggi pada orientasi tugas (Initiating structure) dan juga tinggi pada orientasi hubungan (Consideration) secara bersamaan. Model ini menolak anggapan bahwa pemimpin harus memilih antara fokus pada hasil atau fokus pada orang. Sebaliknya, ia menegaskan bahwa efektivitas tertinggi dicapai melalui integrasi keduanya. Bagi IMMawati, ini bukan sekadar gelar, tetapi sebuah panggilan untuk memimpin dengan kekuatan nalar dan kehangatan hati.

Banyak organisasi, yang sering kali peran perempuan diasumsikan hanya berkutat pada aspek emosional atau konsumsi. Namun, peluang kepemimpinan IMMawati sebagai high-high leader dimulai dengan mendobrak stereotip ini melalui perilaku tinggi tugas. Perilaku ini membutuhkan IMMawati untuk tampil prima dalam aspek-aspek keras organisasi, seperti perencanaan, administrasi, dan pencapaian target. Maka representasi peluang kepemimpinan IMMawati dapat kita uraikan melalui lensa High-High Leader.

Representasi perilaku tinggi tugas (High-task) ini memastikan organisasi bergerak efisien dan mencapai targetnya. IMMawati merepresentasikan peluang ini dengan mengambil peran yang membutuhkan ketegasan, perencanaan, dan ketertiban administrasi. Dengan ini IMMawati punya peluang untuk mematahkan stereotip bahwa kepemimpinan perempuan hanya soft skill. Mereka membuktikan kemampuan mereka untuk “menginisiasi struktur” dan “berorientasi produksi” (output nyata).

Representasi perilaku tinggi hubungan (High-relationship) ini menciptakan lingkungan yang positif, suportif, dan menjaga moral kader. IMMawati merepresentasikan peluang ini melalui pembinaan kader, empati, dan pembangunan ukhuwah internal. Dengan ini IMMawati punya peluang untuk memvalidasi kekuatan alami kepemimpinan perempuan dalam memelihara organisasi dan memberdayakan sumber daya manusia dengan empati

Dalam dua dimensi teori High-High Leader peluang utama IMMawati adalah menjadi the organizer dan the achiever (Sang pencapai). Mereka harus memimpin forum-forum strategis yang tentunya musyawarah cabang menjadi ajang bergengsi untuk IMMawati memperlihatkan eksistensinya untuk mengarahkan jalannya musyawarah dengan tegas, dan berani mengambil keputusan di tengah panasnya argumen untuk membuktikan bahwa IMMawati punya ruang dan hak yang sama dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Dengan demikian, IMMawati menggunakan kecakapan manajerialnya sebagai kunci untuk membuka akses ke posisi-posisi puncak. Meskipun telah banyak kemajuan, IMMawati masih menghadapi sejumlah tantangan.

Halangan budaya patriarki, stereotip peran, dan beban ganda—antara peran domestik dan peran publik—kerap menjadi hambatan. Namun, justru dalam menghadapi tantangan inilah semangat juang kepemimpinan mereka semakin teruji. Maka kegigihan IMMawati akan membuat ruang gerak IMMawati terus meluas dan semakin diterima serta diperhitungkan dalam pengambilan keputusan yang menunjukkan bahwa organisasi modern harus mampu memanfaatkan seluruh potensi anggotanya, terlepas dari jenis kelamin.

Dengan usaha dan kesadaran untuk kesetaraan maka masa depan kepemimpinan IMMawati di ranah IMM tampak cerah dan penuh potensi. Semakin terbukanya kesempatan dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keterwakilan perempuan, IMMawati akan terus melahirkan pemimpin-pemimpin visioner yang mengarahkan IMM ke arah yang lebih inklusif dan progresif yang mampu berkolaborasi dalam estafet kepemimpinan dalam menentukan relevansi dan keberlanjutan IMM sebagai organisasi kader, pergerakan, dan kemahasiswaan di tengah kompleksitas tantangan kebangsaan dan global.

Maka di momentum musyawarah cabang ini,seluruh kader IMMawan dan IMMawati mengambil peran dan tupoksinya untuk secara bersama mengevaluasi dan memproyeksikan kepemimpinan di masa yang akan datang dengan membawa jiwa semangat baru dan ide-ide visioner yang akan membawa PC IMM Kota Makassar ke depan akan lebih baik.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UNISMUH MAKASSAR

Leave a Reply