KHITTAH.co, Solo- Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan Kampus Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) yang menjadi gedung pusat pelaksanaan Muktamar 48, juga akan dijadikan salah satu venue ajang ASEAN Para Games 2022.
Gedung tersebut akan digunakan selama dua pekan sebagai venue untuk cabang olahraga para bulutangkis.
Sekretaris Jenderal NPC (National Paralympic Comittee), Rima Ferdianto mengatakan, pemilihan gedung ini berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertimbangan utama karena edutorium ini memiliki fasilitas lengkap dan ramah difabel.
“Tempatnya luas, kamar mandinya ramah disabilitas semua. Ada AC indoor, banyak ruang pendukung juga. Semua sudah memenuhi syarat,” ujar Rima, Senin, 20 Juli 2022.
Diakui Rima, sebelum memutuskan untuk menggunakan Edutorium UMS sebagai venue para bulutangkis, muncul pilihan lokasi lain, di antaranya GOR Sritex.
Namun demikian, berdasarkan fasilitas dan sarana pendukung lainnya, diputuskan untuk menggunakan Edutorium UMS.
“Lebih memenuhi syarat yang Edutorium UMS. Nanti mulai tanggal 31 Juli hingga 5 Agustus mulai digunakan untuk pertandingan,”ungkap Rima.
Sementara itu, kegiatan Muktamar ke 48 akan dilaksanakan pada tahun ini, tepatnya pada tanggal 18 – 20 November 2022.
Banyak persiapan telah dilakukan dari seluruh panitia untuk melakukan berbagai upaya serius untuk menyiapkan perhelatan akbar Persyarikatan tersebut.
“Persiapan terus dilakukan, mulai dari struktur kepanitiaan, dinamika dalam persiapan, hingga progres persiapan sampai saat ini,” tutur Ketua Panitia Penerima Muktamar 48, Prof Sofyan Anif.
Diketahui, Edutorium UMS ini ditunjang sejumlah fasilitas. Di lantai 1 terdapat drop off dan lobby yang luas. Lantai ini dilengkapi empat unit lift dan eskalator.
Lantai 2 Edutorium ini memiliki tribun VIP yang mampu menampung 1.200 orang. Tidak hanya itu, terdapat pula 10 ruang meeting.
Ruang pertemuan tersebut terdiri atas 6 ruang ukuran besar dan 4 ruang ukuran kecil. Selain itu, terdapat musalah dan main hall yang mampu menampung sekitar 4.000 orang.
Edutorium ini juga dibekali sound system built in 78.000 watt, 1.000 kursi VIP, pendingin ruangan, panggung, dan ratusan petugas keamanan dan kebersihan.
(Rls/ Fikar)
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
