KHITTAH.CO, MAKASSAR — Kementerian Riset, dan Teknologi RI bekerja sama dengan Pendidikan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah kembali melaksanakan Pelatihan dan Sertifikasi Auditor Mutu Internal (AMI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) Angkatan II, di Hotel Aryaduta, Makassar, Sabtu, 15 Desember 2018.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu dibuka oleh wakil ketua majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Dr Edy Suandi Hamid, M.Ec. dan diikuti oleh perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Wilayah Timur, yang meliputi Jateng, Jatim, NTB, Kalimantan dan Sulsel.
Prof Edy Suandi Hamid dalam sambutannya, mengatakan, target yang ingin dicapai dalam pelatihan sertifikasi AMI bagi PTMA adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban bagi publik.
“Kita melaksanakan audit mutu bukan karena perintah konstitusi, bukan karena perintah undang-undang dan sebagainya, tetapi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban. Jadi ada atau tidak ada perintah, Muhammadiyah tetap melaksanakan,” ujar Prof Edy
Ia bahkan menginginkan kegiatan semacam itu dilakukan setiap tahunnya. “Pelatihan AMI sebaiknya dilaksanakan dua kali setahun setiap semester, atau paling tidak sekali dalam setahun,” katanya
Adapun target yang ingin dicapai dari pelatihan tersebut kata Prof Edy adalah terwujudnya auditor internal di PTMA yang kompoten. “Sekarang ini ada tim auditor internal tetapi belum kompeten, karenanya dalam pelatihan ini akan menghasilkan auditor yang berkompoten,” ungkap mantap rektor universitas Islam Indonesia dua periode itu.
“Juga diharapkan terlaksananya praktek auditor internal secara konsisten, serta memiliki kemampuan untuk menyusun monev dan audit internal,” tambahnya
Yang menarik, sebut Prof Edy yang sudah mendapatkan sertifikat AMI, sudah bisa melakukan auditor di perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia. Berbicara soal tim auditor internal di PTM, sebut Prof Edy masih sangat sedikit, sehingga masih perlu terus ditingkatkan.
Bagi Prof Edy, PTM tidak hanya dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan, tetapi PTM harus unggul, harus diatas standar. “Saya tidak ingin ada PTM hanya namanya saja yang ada, hanya passif. PTM yang demikian ini akan ditantang untuk diberikan pembinaan agar tidak merosot,”tukas alumni Guru Besar Ekonomi UII itu.
Sementara itu, Rektor Unismuh Dr H Abdul Rahman Rahim, menyambut baik kegiatan tersebut serta menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menjadikan Unismuh Makassar sebagai tuan rumah.
Kata Rahman Rahim, sistem penjaminan mutu internal adalah hal yang urgen agar perguruan tinggi bisa bertahan.
“Sebuah perguruan tinggi hanya bisa bertahan bilamana perguruan tinggi tersebut bisa menjaga kualitasnya,” singkatnya
Hadir dalam acara pembukaan tersebut BPH Unismuh Makassar, Drs H Mawardi Pewangi, beberapa dekan dan dosen Unismuh.