KHITTAH.CO, BULUKUMBA – Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Bulukumba berdiri sejak 7 Maret 1979, 45 tahun lalu. Awalnya, kehadiran sekolah itu bernama Muallimin Muhammadiyah Bulukumba lalu dilebur menjadi MA dan MTs pada tahun 2000-an.
Saat ini, kedua sekolah itu berada di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Bulukumba.
Kepala Sekolah MA Muhammadiyah Bulukumba, Firmansyah Amir menuturkan perguruan itu berlokasi di Kelurahan Tanah Kongkong, Ujung Bulu, Bulukumba, Ahad, 29 Juni 2024.
“Tahun ajaran 2024, MA Muhammadiyah Bulukumba mencetak 56 alumni, jumlah itu adalah akumulasi dari jurusan IPA dan IPS,” ujar dia.
Firman menyebut sekolahnya itu masih menerapkan kurikulum 2013. Namun Kurikulum Merdeka mulai diterapkan kepada peserta didik yang saat ini duduk di kelas X.
Selain itu, Firman menyebut setiap lulusan MA Muhammadiyah Bulukumba melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Termasuk, mayoritas alumni sekolah itu mendaftarkan diri di Universitas Muhammadiyah Makassar.
“Ada beberapa orang yang lanjut ke Perguruan Tinggi Negeri, hanya kami belum deteksi siapa dan berapa jumlahnya. Setiap tahun, alumni dari sekolah ini juga selalu ada yang masuk di Unismuh Makassar,” ujar Firman.
Saat ini, daya tampung murid baru MA Muhammadiyah Bulukumba mencapai 70 orang. Para peserta didik baru itu berasal dari SLTP di Ujung Bulu dan sekitarnya.
Tenaga pendidik yang setiap saat memberi pengajaran berjumlah 20 orang. Status guru tetap 5 orang, Guru P3K 1 orang, Guru PNS 1 orang dan lainnya berstatus guru honorer.
Firman juga menyebut sekolahnya seringkali berpartisipasi pada kegiatan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah Bulukumba.
“Sekolah ini kan Amal Usaha Muhammadiyah, jadi apa saja kegiatan yang dilaksanakan Ortom, baik IPM dan yang lainnya selalu kami ikuti,” ucap dia.
Belum lama ini, Firman mengirim utusan peserta didiknya mengikuti Porseni IPM Bulukumba. “Ada utusan dari MA Muhammadiyah Bulukumba meraih juara 2 pada Porseni itu,” ungkap dia.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
