KHITTAH.CO, GOWA – Pertama kali saya mengenal K.H. Abdullah Renre ketika menghadiri kegiatan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan ini adalah pertemuan antara PWM Sulsel dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sulsel.
Di kegiatan itu, saya hadir bersama Ketua PDM Gowa, almarhum H. Abd. Latif Gani, BA. Di sela-sela pertemuan, salah seorang anggota PWM Sulsel memberi tahu saya bahwa ada orang wilayah yang tinggal di Gowa. Lalu dia menunjuk beliau, Abdullah Renre.
Kapasitas beliau di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel kala itu adalah anggota Majelis (kalau tidak salah Majelis Pustaka dan Informasi). Saya kemudian memperkenalkan diri dan menanyakan alamat beliau di Gowa.
Beliau menjawab bahwa rumahnya di Kompleks Perumahan BTN Nusa Indah. Kompleks perumahan itu baru beberapa tahun berdiri, sehingga banyak penduduk dari Makassar yang memilih perumahan itu, termasuk beliau.
Berselang beberapa lama seusai pertemuan di acara PWM Sulsel itu, saya mencari rumah beliau di kompleks perumahan Nusa Indah. Kebetulan rumah saya dengan BTN Nusa Indah hanya berjarak kurang lebih 800 meter, sehingga saya mudah menemukan rumah beliau.
Pertemuan di rumahnya berlangsung penuh keakraban. Beliau sangat senang karena bisa bertetangga dengan teman yang sama-sama pengurus Muhammadiyah. Hubungan saya dengan beliau semakin akrab sehingga saya beri jadwal menjadi khatib Jumat di Masjid Nurul Izzah Cambaya.
Waktu itu saya selaku Wakil Ketua Pengurus Masjid Nurul Izzah Cambaya. Selanjutnya, saya usulkan beliau menjadi anggota Majelis di PDM Gowa. Saat itu saya sebagai Wakil Sekretaris di PDM Gowa.
Kegiatan pertama yang beliau ikuti di PDM Gowa adalah menjadi peserta Rihlah Dakwah Majelis Tabligh PP Muhammadiyah yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cadika, Limbung, Gowa. Dari kegiatan itu, beliau mulai berkenalan dengan beberapa orang pengurus Muhammadiyah Gowa.
Menjelang Musyawarah Daerah XI (Musyda XI) Muhammadiyah, tahun 2000, saya selaku anggota PDM Gowa yang memiliki hak untuk mencalonkan anggota PDM Gowa yang akan dipilih di Musda tersebut, saya mencantumkan nama beliau. Saya pula yang mengusulkan di rapat PCM Pallangga agar nama beliau ikut dicalonkan di Musda PDM Gowa.
Alhamdulillah, Musda XI Muhammadiyah Tahun 2001 beliau terpilih selaku Ketua PDM Gowa periode 2000-2005. Namun, di periode kepemimpinan beliau, saya bersama bapak Drs.Abd.Rauf Namang, Anwar Alam dan Hasan Kadir tidak masuk lagi selaku pengurus Muhammadiyah, baik di daerah maupun di cabang.
Hal itu karena adanya sesuatu hal yang terjadi menjelang Musyda XI. Meski beliau berkali-kali mengajak saya untuk aktif dalam kepengurusan. Beliau katakan kepada saya bahwa sayalah orang Muhammadiyah yang pertama kali dikenal di Gowa.
Meskipun saya tidak berada dalam kepengurusan Muhammadiyah Gowa yang beliau pimpin, namun hubungan saya dengan Bapak Abdullah Renre sebagai sesama warga Muhammadiyah tidak pernah terputus. Sesekali saya bersilaturahim ke rumahnya.
Beliau berhasil memimpin Muhammadiyah Gowa. Lewat kepemimpinan beliau Muhammadiyah Gowa dipandang sebagai organisasi keagamaan yang layak diperhitungkan.
Beliau sering dipercayakan membawakan ceramah saat Pemerintah Kabupaten Gowa melaksanakan acara, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan. Para tokoh masyarakat di Kabupaten Gowa juga sangat menyegani Bapak Abdullah Renre.
Karena memiliki keilmuan keagamaan yang sangat memadai, ia ditunjuk sebagai salah seorang pengurus MUI Kabupaten Gowa.
Berdirinya Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) Gowa yang terletak di Jalan Balla Lompoa Nomor 22 C, Sungguminasa adalah salah satu keberhasilan beliau dalam memimpin Muhammadiyah Gowa.
Beliau melanjutkan rencana pembangunan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah yang telah digagas sebelumnya di periode almarhum Bapak H. Abd. Latif Gani, BA.
Kini, Pusdam Gowa tidak hanya dijadikan sebagai kantor atau sekretariat, namun menjadi pusat kegiatan Muhamamdiyah Gowa dan organisasi otonom lainnya.
Selain dijadikan sebagai pusat kegiatan Muhammadiyah Gowa, Pusdam Gowa juga bisa dijadikan sebagai tempat kegiatan bagi siapa saja yang ingin menggunakan gedung tersebut. Ini pesan dari beliau.
Pertemuan terakhir saya dengan beliau ketika saya menghadiri Pengajian Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Masjid Kompleks Perumahan Nusa Indah. Sebagai anggota ranting PR Muhammadiyah Nusa Indah, beliau turut hadir mengikuti pengajian tersebut.
Setelah itu, saya tidak sempat lagi bertemu dengan beliau. Padahal saya berencana berkunjung ke rumah beliau untuk pengurusan Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM).
Sebagai pimpinan di PWM Sulsel, beliau meminta kepada saya jika ada teman yang ingin mengurus KTAM dititip kepada beliau saja. Alasannya, karena beliau sering ke kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) Sulsel yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea (depan kampus Unhas).
Namun belum sempat bertemu kembali, hari Sabtu 28 Agustutus 2021, sekira pukul 10.00 wita ketika saya membuka WhatsApp di Grup IPM Toea Bercanda, ada teman yg mengirim berita kalau Bapak K.H. Abdullah Renre meninggal dunia pada pukul 09.00 pagi tadi.
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Selamat Jalan Bapak Dr.H.Abdullah Renre. Semoga surga tempat kembalimu. Amin
Zainuddin Dewa