KHITTAH.CO, MAKASSAR – Fakultas Pertanian Unismuh Makassar menggelar pengajian rutin bulanan di lantai 6 Gedung Iqra Kampus Unismuh, Sabtu 13 November 2021.
Pengajian sekaligus menjadi agenda prioritas fakultas bertujuam untuk memperkuat sulaturahim antar civitas akademika, juga menjadi agenda pencerahan qolbu dan sebagai bentuk pengamalan nilai-al Islam kemuhammadiyahan.
Kegiatan ini dihadiri Rektor Unismuh Makassar Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag sekaligus sebagai pembicara pada kegiatan pengajian ini. Dihadiri Dekan Pertanian Dr Ir Andi Khaeriyah, Wakil Dekan I, Dr Jumiati, Wadek II, Akbar SP, M.Si, Wadek III, Muhammad Ikbal, S.Pi, M.Si, Wadek IV Ardi Rumallang, SP, MM serta ketua- ketua prodi dan sekretaria prodi, dosen dan karyawan lingkup Pertanian Unismuh.
Sebelum rektor memberikan pengajian Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd melaporkan beberapa hal diantaranya soal penyelesaian LED, Pengajuan/Permohonan isi laboratorium, Persiapan ISK Prodi BDP dan Agribisnis, Pembentukan TIM Revisi Visi Misi, Renstra dan Renov Fakultas Pertanian, rapat seluruh Prodi tentang kondisi kemahasiswaan masing-masing prodi, Status mahasiswa di PDPT.
Dekan berharap mahasiswa yang dihasilkan Fakultas Pertanian lahir lulusan yang berilmu dan beriman. Dekan juga berharap kepada civitas akademika untuk senantiasa bekerjasama dan menguatkan fakultas pertanian kedepan, perasaan saling memiliki dalam internal fakulta pertanian.
Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse dalam pengajiannya mengutip QS Al-Imran ayat 104-105, yang artinya hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kapada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang- orang yang beruntung.
Dan janganlah kamu menyerupai orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah yang mendapat siksa yang berat.
Rektor juga dalam kesempatan ini berharap pencapaian akreditasi kedepan akan bisa lebih baik sehingga memudahkan aktivitas akademik universitas.
Dikatakan, memimpin itu harus adil dan merata kemudian Islam wasathan (Islam yang berpikir moderat) yang tidak kekiri-kirian dan tidak terlalu kekanan sehingga tetap berada pada poros yang seharusnya.
Lebih lanjut dikatakan, Muhammadiyah tidak bermadzhab karena semua aktivitas kehidupan kita berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Muhammadiyah akan selalu konsisten dengan hal tersebut.
Sedangkan Tarjih merupakan putusan-putusan sebagai panduan Ibadah praktis. Sehingga disimpulkan bahwa Muhammadiyah ber-I’tibah kepada Rasulullah Saw.
Rektor berharap sinergitas di Universitas Muhammadiyah Makassar harus senantiasa terbangun lebih khusus di Fakultas pertanian sehingga jangan menyerupai orang-orang yang bertikai.
Sementara itu Wakil Dekan IV Fakultas Pertanian Ardi Rumallang menyampaikan bahwa pengajian rutin Fakultas Pertanian merupakan implementasi dalam rangka menanamkan nilai-nilai islam dalam civitas akademika Fakultas Pertanian dan pada akhirnya menjadi Perwujudan kampus islami.