KHITTAH.CO, Surakarta- Seksi Transportasi Bidang III Panitia Penerima Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah hingga saat ini masih melakukan penghitungan jumlah transportasi yang akan digunakan untuk kepentingan peserta.
Seksi Transportasi Bidang III, Eko Liana menerangkan, tugas seksi transportasi secara khusus melayani penjemputan dan pengantaran peserta muktamar.
“Sedangkan transportasi untuk penggembira, ada bidang sendiri yang mengurusi,” kata Eko Liana, Senin, 5 September 2022.
Eko Liana menerangkan, waktu kerja penyediaan transportasi mulai dari tanggal 17 sampai 22 November atau 5 hari pelayanan, selama prosesi Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah berlangsung.
“Kami sediakan transportasi sebelum dan sehari sesudah Muktamar yang standby dari berbagai penginapan atau pemondokan yang digunakan peserta,” kata Eko.
Saat ditanya mengenai jumlah armada yang dipersiapkan, seksi transportasi hingga saat ini mengaku masih belum memperoleh kepastian jumlahnya.
Hal ini, kata Eko, karena beberapa seksi kepanitian yang ada belum memasukkan kebutuhan transportasi yang diperlukan kepada seksi transportasi. Ini mengakibatkan ploting kebutuhan armada juga belum dapat dilakukan saat ini.
Mengenai jenis armada yang dipergunakan untuk transportasi peserta Muktamar 48, ungkap Eko, mulai dari bus ukuran besar dan ukuran kecil hingga jenis kendaraan pribadi.
Ia mengatakan jenis mobil MPV atau SUV, bahkan truk, dan mobl box juga dipersiapkan oleh seksi transportasi untuk keperluan Muktamar 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
“Armada yang kami siapkan adalah bus kecil dan bus besar. Jenis-jenis lainnya, seperti Innova, Camry, Alphard, Fortuner, truk, mobil box, dan lain sebagainya,” kata Eko Liana.
Hingga kini, Panitia Seksi Transportasi Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah juga terus mematangkan draft kerjasama dengan rekanan penyedia transportasi.
Hal itu untuk memenuhi kebutuhan jumlah armada bagi peserta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48.
“Jumlah armadanya berapa, belum pasti, perkiraan 130-an. Kalau jumlah pengemudi sesuai permintaan yang di hotel/ pemondokan ada 37 pemondokan. Kami juga menggunakan relawan sekitar 120-an,” kata Eko Liana.
Eko Liana menambahkan, pihaknya saat ini juga masih harus menyelesaikan masalah kebutuhan tempat parkir dan voorijder.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
