KHITTAH.CO, Surakarta- Nama Ustaz Adi Hidayat yang juga biasa dikenal dengan UAH ini sudah tidak asing lagi. Khalayak sudah akrab dengan sosoknya.
Ia merupakan salah satu mubalig dan ulama yang diminati masyarakat. Terlebih, di jagad medsos, video dan konten dakwahnya ditonton jutaan kali.
Sejak remaja, dirinya sudah menjadi kader Muhammadiyah. Laki-laki kelahiran Pandeglang, 11 September 1984 ini merupakan alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Garut.
Adi Hidayat sempat menjadi ketua Umum Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) Periode 2002-2003 di pesantrennya. Kini, IRM menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Keluarga besarnya juga merupakan kader dan pengurus Muhammadiyah.
Saat membawakan Tablig Akbar dalam rangka menyongsong Muktamar 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Adi Hidayat menyebut dirinya akan bergabung dengan mufti dunia.
“Insya Allah, kami akan berkumpul dengan mufti Eropa, Afrika, dan Asia. Kami akan berkumpul di Turki dan salah satu yang dinominasikan hadir di situ, membersamai, adalah kader Muhammadiyah dengan nomer 10.25.84.05.960.676,” kata dia.
“Kader Muhammadiyah yang berdiri di hadapan bapak ini juga diminta secara formal, 3 hari lalu untuk menjadi salah satu pengurus bahkan pemimpin Islami Center di London, Inggris,” ujar dia di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu, 8 Oktober 2022.
Ia mengatakan, kini, dirinya juga membimbing Islamic Center di Toronto (Kanada). Hal ini ia sampaikan bukan untuk membanggakan diri, melainkan untuk menunjukkan dan memotivasi kader Muhammadiyah lainnya.
“Dunia ini kecil, maka sekarang kita koneksikan. Yang sekarang ada di Solo besok ada di Jepang, yang sekarang di Solo, besok di Korea. Jangan hanya impor K-Popnya, impor (ekspor) Muhammadiyah sampai dengan keluarnya,” kata Adi dengan tegas.
Ia memastikan, setiap kali dirinya diminta menjadi pembicara di luar negeri, dirinya selalu membawa nama Indonesia. Ia mengingatkan, kader Muhammadiyah lainnya pun hendaknya demikian.
“Kalau sudah keluar, bawa nama NKRI, saya ulangi, bawa nama NKRI. Kemarin saya ceramah di forun internasional di hadiri Mufti di Tripoli, Libia, saya bawa nama Indonesia,” ungkap Adi.
Adi Hidayat mengatakan, dirinya satu-satunya yang menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam forum itu. “Saya katakan, saya bangga berada di sini sebagai warga negara, bangsa Indonesia,” tutup Adi.