Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Kabar Muktamar

Seperti PWA Lainnya, Sulsel Turut Berpantun Ramaikan Muktamar ‘Aisyiyah

×

Seperti PWA Lainnya, Sulsel Turut Berpantun Ramaikan Muktamar ‘Aisyiyah

Share this article
Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan, Nurhayati Azis saat menyampaikan pantun dan laporannya (sumber:zh )

KHITTAH.CO, Makassar- Ada hal menarik terjadi selama berlangsung Sidang Pleno I Muktamar ‘Aisyiyah yang digelar pada 6 November 2022, di Auditorium Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anggota Muktamar ‘Aisyiyah ke-48 banyak menyampaikan pantun. Terutama saat mengawali dan mengakhiri tanggapan atas materi Muktamar yang disampaikan oleh sejumlah Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah.

Hal itu seperti yang terlontar ketika Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, Nurhayati Azis menyampaikan laporannya.

Ia membacakan pantun yang merupakan titipan suka cita dari Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah se-Sulawesi Selatan menyambut Muktamar. Berikut ini pantun berpola A-A nya:

Kota Makassar, Kota Daeng,

Sejuk di mata enak dipandang

Gaung Muktamar bagai berdendang,

Kita semua menyambut dengan senang

Hal ini seperti yang disampaikan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Kalimantan Selatan saat mengakhiri tanggapannya.

Yulia Qamariyanti menutupnya dengan sebuah pantun yang berbunyi seperti berikut.

Hati-hati di titian patah,
Gadis lewat memakai tapih,
Kami bangga dengan Muktamar ‘Aisyiyah ke-48,
Sidang Pleno 1 Menggunakan Teknologi Canggih

Pantun tidak saja menggambarkan Sidang Pleno Muktamar ‘Aisyiyah, tetapi juga menggambarkan kerinduan dan semangat serta suka cita untuk mengikuti Muktamar secara luring di Surakarta, 19–20 November mendatang.

Pesan rindu juga tergambar dari pantun yang disampaikan PWA Sumatera Barat saat menutup tanggapannya terhadap materi muktamar,

Surakarta kota budaya,
Arena Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah,
Rendang Padang lamak rasanyo,
‘Aisyiyah Sumatera Barat siap menuju Solo

Tidak hanya pantun, beberapa wilayah pun juga memilih untuk menutup sesi penyampaian tanggapan dengan menyanyikan lagu daerah berlirik terkait Muktamar.

PWA Yogyakarta contohnya. Secara daring, menyanyikan lagu Ayo Menyang Solo menggunakan nada dari lagu Gundul Pacul

Ayo menyang Solo lo
Bebarengan
Muktamar Aisyiyah
Yo sukseskan
Madhep mantep
Perempuan berkemajuan
Madhep mantep
Perempuan berkemajuan;

Demikian pula halnya PWA Jawa Timur yang memilih bernyanyi dengan menggunakan nada lagu ‘Rek Ayo Rek’.

Rek Ayo Rek
Jalan-jalan ke Surakarta
Rek Ayo Rek
Ikut Muktamar ‘Aisyiyah
Jadi Peserta atau Penggembira
Jogo Prokes itu yang Paling Utama

Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DKI Jakarta pun tak kalah kreatif bernyanyi dengan menggunakan nada lagu ‘Jali-jali’.

Inilah ‘Aisyiyah DKI
Janganlah lupa, janganlah lupa sayang
Muktamar Solo
Muktamar Solo
Beri solusi

Banyaknya pantun yang disampaikan dan lagu yang dinyanyikan terkait Muktamar ‘Aisyiyah membuat suasana Muktamar terasa meriah. Demikianlah, wajah perempuan ‘Aisyiyah berkebudayaan.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UNIMEN

Leave a Reply