Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBerita

KUA Tempe Edukasi Siswa MA Muhammadiyah Sengkang Soal Bahaya Perkawinan Anak

×

KUA Tempe Edukasi Siswa MA Muhammadiyah Sengkang Soal Bahaya Perkawinan Anak

Share this article
Faslitator KUA Kecamatan Tempe memaparkan materi kepada peserta. (Istimewa)

KHITTAH.CO, WAJO – Pihak Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tempe, Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyelenggarakan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di MA Muhammadiyah Sengkang, Senin, 2 September 2024. BRUS itu bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang bahaya pernikahan anak.

Kepala KUA Kecamatan Tempe, Muhammad Arsad menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak sekolah karena telah diberi ruang untuk mengedukasi siswa-siswi di tempat itu. Ia lalu memaparkan sejumlah program dan tujuan BRUS tersebut.

“BRUS ini merupakan program prioritas Kemenag, khususnya bagi KUA. Isi program berupa pencegahan perkawinan, pencegahan stunting dan memberikan dukungan kepada program Pemkab Wajo, yaitu ‘Massikola Jolo, Majjama Jolo, Nampa Botting (Sekolah dulu, kerja dulu, lalu menikah), Wajo Sayang Anak’,” ujar Arsad.

KUA sendiri melibatkan dua orang fasilitator dari kantor tersebut untuk memberikan asupan materi kepada peserta BRUS, yakni Rosdiana dan Rosmiani. Keduanya adalah penyuluh agama Islam di KUA Kecamatan Tempe.

“Ibu Rosdiana membawakan materi tentang Remaja yang Sehat, pokok bahasannya itu mengenal diri, mendefinisikan cita-cita, mengerti tantangan yang dihadapi dan menggapai jembatan harapan serta meneladani karakter Islami,” kata Arsad.

“Sementara fasilitator kedua ibu Rosmiani, beliau mendiskusikan berbagai problematika yang dihadapi oleh siswa-siswi, penyebab serta solusi yang bisa digunakan untuk penyelesaiannya,” imbuh dia.

Di tempat yang sama, Kepala Sekolah MA Muhammadiyah Sengkang menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak KUA Kecamatan Tempe karena meluangkan waktu untuk mengedukasi peserta didik di sekolahnya itu. Ia berharap, pelaksanaan BRUS berjalan lancar dan memberi pemahaman yang tepat kepada peserta.

Salah satu peserta BRUS, Mufida Sari mengaku senang bisa mengikuti program BRUS KUA Kecamatan Tempe.

“Saya sangat senang dengan adanya kegiatan BRUS ini karena mengingatkan kepada remaja khususnya teman-teman saya di sekolah tentang narkoba, pernikahan dini, tawuran, judi,” ujar Mufida.

Meskipun, Mufida mengaku telah mengetahui berbagai patologi sosial itu, namun kegiatan BRUS membuat dirinya kembali mengingat soal bahaya dan dampak negatifnya.

“Saya berharap agar kegiatan BRUS ini terus terlaksana, sehingga para remaja dapat melakukan yang baik dan mengontrol diri agar tidak melakukan hal yang buruk. Semoga tingkat pernikahan dini berkurang hingga tidak ada lagi pernikahan dibawah umur di Wajo,” harap Mufida. (Rls)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply