KHITTAH.CO, MAKASSAR – Musyawarah Pimpinan Wilayah I (Musypimwil I) ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan yang digelar Jumat, 18 April 2025, di Grand Asia Hotel Makassar, tidak hanya menjadi ruang konsolidasi gerakan, tetapi juga ajang peluncuran sejumlah terobosan strategis. Empat inisiatif baru diperkenalkan, mencerminkan semangat ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Islam yang progresif dan responsif terhadap isu-isu kekinian.
Salah satunya adalah Ikatan Saudagar dan Wirausaha Aisyiyah (ISWARA) yang digagas oleh Majelis Ekonomi. ISWARA diinisiasi untuk mendukung dan mengembangkan potensi wirausaha dan saudagar di kalangan anggota ‘Aisyiyah. Organisasi ini hadir guna membangun kesadaran, meningkatkan kemampuan kewirausahaan, serta memperkuat jaringan komunitas usaha yang tangguh dan solid. Diharapkan, ISWARA menjadi wadah kolaboratif yang efektif serta contoh bagi organisasi lain dalam membina komunitas wirausaha yang kredibel dan berdaya saing.
Dari sisi pelayanan sosial, Daycare Lansia ‘Aisyiyah yang digagas oleh Majelis Kesejahteraan Sosial diperkenalkan sebagai model pelayanan lansia berbasis masyarakat (non-panti). Program ini menyasar peningkatan kualitas hidup lansia melalui aktivitas edukatif, keagamaan, sosial, kesehatan, dan rekreatif. Tujuannya agar lansia dapat tetap mandiri dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Dukungan terhadap dunia akademik juga diperkuat melalui peluncuran jurnal internasional bertajuk A’MASE: International Journal of Community Engagement ‘Aisyiyah oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Jurnal ini menjadi ruang ilmiah untuk menyebarluaskan gagasan dan praktik pengabdian masyarakat, pemberdayaan perempuan, serta penguatan komunitas. A’MASE terbuka bagi akademisi, praktisi, dan masyarakat umum sebagai wahana kolaboratif yang mencerahkan.
Dari bidang seni dan budaya, lagu berjudul “Panduan Jiwa” resmi diperkenalkan oleh Lembaga Budaya Seni dan Olahraga. Lagu ini memadukan nilai-nilai Islam universal dengan kearifan lokal Sulawesi Selatan seperti sipakatau dan sipakainge. Melalui lirik dan aransemen yang menggugah, lagu ini merepresentasikan perempuan sebagai simbol pembaruan yang tetap berpijak pada jati diri dan nilai-nilai budaya luhur.
Ketua PW ‘Aisyiyah Sulsel, Dr. Mahmudah, menyampaikan bahwa peluncuran berbagai program ini adalah bentuk konkret dari semangat berkemajuan yang terus dihidupkan oleh ‘Aisyiyah.
“Kita ingin menunjukkan bahwa perempuan berkemajuan bukan hanya hadir dalam wacana, tetapi juga dalam karya nyata. Empat inisiatif ini menjadi cerminan bahwa ‘Aisyiyah terus bergerak dinamis, menjawab tantangan zaman, dan menjadi mitra strategis dalam membangun masyarakat yang adil, sehat, dan tercerahkan,” ungkap Mahmudah.
Empat peluncuran tersebut menjadi penanda semangat baru ‘Aisyiyah dalam menyongsong abad kedua gerakan dakwahnya: kreatif, kolaboratif, dan berkemajuan.