KHITTAH.CO, Makassar — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO) Cabang Makassar bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Makassar Timur akan berkunjung ke Pulau Sangkarrang untuk mengawal gerakan penolakan tambang pasir yang terjadi di Sangkarrang.
Ketua HMI MPO Cabang Makassar, Faikar menyebut, gerakan penolakan pengerukan pasir untuk keperluan reklamasi itu harus didukung dan dikawal. Sebab, tambang pasir laut dan reklamasi pesisir Makassar ini merupakan sumber bencana sosio-ekologis di pesisir dan laut Sulawesi Selatan.
Faikar menyebut, berdasar informasi dan kajian HMI Cabang Makassar, PT Boskalis asal Belanda sebagai kontraktor tambang pasir laut merupakan aktor salah satu utama bisnis dekstruktif ini.
“Insha Allah kita akan berkunjung ke Pulau Sangkarrang Sabtu besok bersama beberapa teman pemuda untuk bertemu masyarakat dan melihat langsung lokasi penambangan yang dilakukan PT Boskalis,” kata Faikar.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Sangkarrang juga menyesalkan aktivitas tambang tersebut.
Menurutnya, pulau yang memiliki pemandangan yang indah seharusnya dikembangkan menjadi kawasan pariwisata, bukan malah dijadikan kawasan tambang pasir laut.
“Tidak itu saja, jika hal ini tidak cepat dicegah tidak menutup kemungkinan akan berimbas kepada masyarakat yang ada disekitar pulau, seperti abrasi”.
Muslim Haq. M, Ketua Umum IMM Makassar Timur juga menyayangkan aktivitas pertambangan tersebut. Menurutnya, penambangan tersebut jelas-jelas hanya memihak kepentingan pemodal. Sementara kelangsungan mata pencaharian masyarakat justru diabaikan begitu saja. Ekosistem laut juga dirusak akibat pengerukkan pasir laut yang dilakukan terus menerus.
“Oleh-nya itu, kami meminta kepada semua pihak baik pemerintah maupun non pemerintah untuk bersama menolak aksi penambangan ini. Karena selama ini, kehadiran tambang lebih sering menjadi bencana bagi masyarakat”, tegas mahasiswa Fakultas Hukum Unhas tersebut.