Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pendidikan

Beri Kuliah Umum di Hadapan 4.051 Maba Unismuh, Prof Budu Ingatkan Tantangan VUCA

×

Beri Kuliah Umum di Hadapan 4.051 Maba Unismuh, Prof Budu Ingatkan Tantangan VUCA

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengukuhkan mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 secara Daring dan Luring di Balai Sidang Unismuh Makassar pada Kamis, 15 September 2022.

Dalam rangkaiannya, Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Budu, diundang membawakan Kuliah Umum di hadapan 4.051 orang mahasiswa baru Unismuh.

“Mahasiswa sekarang berada di era global, era disrupsi revolusi industri 4.0. Mahasiswa berada di ‘very different world’ yang bersifat VUCA, yakni volatility (mudah berubah), uncertainty (tidak menentu), complexity (kompleks) dan ambiguity (membingungkan),” ujar Prof Budu di atas mimbar.

Salah satu dampak era disrupsi ini, lanjutnya, adalah perubahan yang sangat mendasar pada peradaban manusia, termasuk dalam sektor pendidikan.

“Ini sangat berpengaruh terhadap psikososial kultural pendidikan tinggi, termasuk kesiapan mahasiswa baru dalam memasuki era ini. Era ini merupakan tantangan penyiapan SDM untuk bersaing dengan dunia global,” terang Prof Budu.

Anggota Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar ini mengatakan bahwa meski sangat tidak pasti, era inilah yang juga memberi harapan kemajuan bangsa.

Perguruan tinggi diharapkan memanfaatkan era ini dan menghasilkan generasi yang dapat membuat perubahan nyata dalam menghadapi transformasi.

“Karena mahasiswa inilah sebagai kaum muda yang akan menjadi generasi penerus, sekaligus yang paling terkena dampak dari perubahan era ini,” sambungnya.

Penguatan Karakter Literasi dan Pendidikan Humanistik Perguruan Tinggi

Prof Budu yang juga Eks Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar lalu menerangkan perlunya penguatan karakter literasi pada mahasiswa di perguruan tinggi.

“Penguatan karakter literasi perlu menjadi titik fokus di era global ini. Ini diharapkan membentuk computional thinking, creative, critical thinking, kolaborasi, komunikasi, dan belas kasih terhadap manusia,” tuturnya.

Selain itu, diperlukan pendidikan humanistik dalam ekosistem digital era disrupsi yang dapat menjamin kolaborasi manusia dan mesin.

“Riset menunjukkan bahwa pendidikan humanistik adalah keharusan. Dengan mengusung value based education, humanisme di bidang teknologi adalah penangkal paling ampuh terhadap dampak buruk dunia digital,” tegasnya.

“Universitas jangan hanya melahirkan sarjana, tapi harus juga melahirkan sarjana budiman yang diwujudkan dengan kualitas hati nurani dan kemuliaan serta keunggulan otak,” pungkasnya.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply