Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Kuatkan Nilai Kepesantrenan, Fortasi Darul Arqam Muhammadiyah Cece Rangkul Seluruh Santri

×

Kuatkan Nilai Kepesantrenan, Fortasi Darul Arqam Muhammadiyah Cece Rangkul Seluruh Santri

Share this article

KHITTAH.CO, Enrekang — Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Cece menyelenggarakan Forum Taaruf dan Orientasi Santri (Fortasi) di Masjid Istiqomah, Senin, 14 Juli 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 santri baru dan 300 santri lama, menjadikannya Fortasi inklusif pertama yang melibatkan seluruh angkatan dalam satu forum untuk menyatukan visi dan nilai-nilai kepesantrenan.

Acara ini turut dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, para ustadz dan ustadzah, serta orang tua santri baru. Kehadiran berbagai unsur tersebut menjadi penegas bahwa penguatan nilai kepesantrenan merupakan tanggung jawab kolektif yang melibatkan keluarga, masyarakat, dan institusi pendidikan.

Wakil Mudir Kepesantrenan yang juga menjabat sebagai Master of Training, Husain Kamaruddin, menyampaikan bahwa Fortasi merupakan inovasi dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang lazim dilakukan di sekolah umum, lalu diadaptasi ke dalam format khas pendidikan Muhammadiyah, termasuk di lingkungan pesantren.

“Tahun ini kita libatkan semua santri, bukan hanya yang baru. Tujuannya agar nilai-nilai kepesantrenan yang sempat memudar, apalagi setelah liburan panjang, bisa hidup kembali. Ini sekaligus menyambut semangat tahun baru Hijriah,” ujarnya.

Apresiasi terhadap pelaksanaan Fortasi juga datang dari Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Enrekang, Jaelani. Dalam testimoninya, ia mengenang pengalaman awal saat datang ke pesantren dan disambut dengan keramahan serta doa keselamatan ketika hendak pamitan, sebuah kesan awal yang begitu membekas.

Jaelani juga membagikan kisah pribadinya sebagai alumni lembaga pendidikan Muhammadiyah sejak tingkat MTs hingga S2.

“Muhammadiyah memberikan pengaruh besar dalam hidup saya. Bukan hanya soal ilmu, tapi juga soal nilai dan semangat hidup,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mudir Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Cece, KH Kamaruddin Sita, menyampaikan pesan kunci kepada seluruh hadirin. Ia mengajak para orang tua santri untuk bersyukur dan bersinergi dalam mendampingi proses pendidikan anak-anak mereka.

“Apa yang diberikan sekarang akan dilihat hasilnya 20 atau 30 tahun ke depan,” katanya.

Ia menekankan bahwa para santri dipersiapkan bukan hanya untuk masa kini, tetapi untuk menghadapi tantangan dunia global.

“Warisan terbaik bukanlah harta, tapi ilmu dan iman yang tertanam di hati. Jika kita isi kepala dan hati mereka dengan ilmu dan iman yang kokoh, insya Allah mereka akan berguna di mana pun berada,” jelasnya.

KH Kamaruddin juga mencontohkan Ustadz Shamsi Ali, alumni pesantren Muhammadiyah yang kini berkiprah di tingkat internasional. Ia menilai bahwa penguasaan bahasa dan ilmu yang kuat adalah modal utama untuk membentuk daya saing santri di masa depan.

Menutup sambutannya, ia mengajak seluruh orang tua untuk turut menguatkan para santri, terutama yang baru, karena proses adaptasi di usia belia bukanlah hal mudah.

“Kita ingin DAM Cece menjadi tempat pembentukan karakter selama enam tahun, bukan hanya tiga tahun. Kalau hanya tiga tahun lalu mereka pindah, pondasinya belum tentu cukup kuat,” ujarnya.

Dengan suasana hangat, partisipatif, dan sarat semangat kebersamaan, Fortasi 2025 diharapkan menjadi momentum bermakna bagi seluruh santri dalam memperkuat identitas dan jati diri sebagai bagian dari keluarga besar Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Cece.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply