KHITTAH.CO, Surakarta – Panitia Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah telah merampungkan pembuatan Super Apps Muktamar Muhammadiyah. Aplikasi tersebut mulai diluncurkan hari ini, Selasa, 1 November 2022 di Play Store.
Wakil Sekretaris Panitia Pusat Muktamar ke48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Iwan Setiawan menyampaikan, pembuatan Super Apps muktamar Muhammadiyah dilakukan sekitar 3 pekan saja dan sekarang sudah bisa diunduh di play store.
“Super apps sudah jadi. Baru saja (dirilis). 5 menit yang lalu. Cuma sedikit kok ambil space internal memory handphone, 8 megabit,” kata Iwan Setiawan saat ditemui usai Simulasi Sidang Pleno 1 Muktamar di Auditorium Moh.Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta, Selasa, 1 November 2022.
Diterangkan Iwan Setiawan, super apps Muktamar Muhammadiyah ini berisi content news, event, venue, dan merchandise official panitia.
Ia mengatakan, penggembira dan peserta Muktamar wajib mengunduh (download) super apps Muktamar Muhammadiyah ini.
“Karena salah satu syarat untuk mendapatkan door prize utama muktamar adalah memiliki super apps Muktamar Muhammadiyah ini,” ungkap Iwan.
Syarat lain untuk mendapatkan door prize utama itu adalah harus mengunjungi De Tjolomadoe, tempat gelaran Muktamar Fair dan MITE.
“Ini sekarang tahap sosialisasi. Kita harapkan, dengan super apps ini bisa jadi wahana yang lebih transparan bagi siapa pun yang datang untuk mendapat door prize utama, super apps ini alat bantu absensi,” ujar dia.
Ia menjelaskan, jika super apps ini dibawa ke De Tjolomadoe, selang 100 meter dari De Tjolomadoe, aplikasi ini akan mendeteksi sendiri.
“Karena syarat untuk mendapatkan door prize utama itu harus datang ke De Tjolomadoe, ” ungkap Wakil Sekretaris Panitia Pusat Muktamar ke48 Muhammadiyah dan Aisyiyah ini.
Selain menjadi syarat untuk memperoleh door prize muktamar, memiliki super apps menjadi syarat bagi penggembira dapat masuk ke Stadion Manahan untuk mengikuti pembukaan muktamar.
“Meskipun tidak semua penggembira bisa masuk ke Stadion Manahan,” kata Iwan Setiawan.
Ia mengatakan, dengan mengunduh super apps ini peserta muktamar akan memeroleh file atau dokumen terkait Muktamar 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
Gunakan E-Voting
Kemajuan teknologi yang juga diterapkan dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah adalah sistem e-voting.
Sistem e-voting menjadikan proses pemilihan dan penghitungan suara menjadi lebih ringkas dan cepat. Meski demikian, kerahasiaan pilihan tetap menjadi perhatian yang utama.
Wakil Sekretaris Panitia Pusat Muktamar 48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah, Iwan Setiawan menjamin kerahasiaan setiap pemilih dalam sistem e-voting yang dikembangkan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini.
Dalam proses pemilihan nanti, Iwan menyebut para pemilih akan diberikan kartu token yang dicetak secara generik dan diberikan secara acak kepada para pemilih.
Dari kartu token tersebut pemilih akan mendapatkan QR Code yang harus digunakan untuk membuka aplikasi pemilihan.
“Sistem ini memungkinkan tidak ada campur tangan antara hak akses token dengan nama pemilih sehingga kerahasiaan terjamin,” terangnya.
Untuk memastikan sistem e-voting yang dibangun berjalan lancar, panitia akan melakukan tiga kali simulasi.
Simulasi pertama sudah dilaksanakan dengan mengundang sekitar 100 orang. “Simulasi awal kita undang orang sekitar 100 untuk melakukan e-voting dari PDM PDA se-Solo Raya dan alhamdulillah berlangsung dengan cepat,” tutup dia.