KHITTAH.CO, Surakarta – Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menilai adanya Duta Muktamar Bersih merupakan ide bagus. Ia mengapresiasi hal tersebut karena inovasi yang pro visi ekologis Muhammadiyah.
Sekretaris PP Muhammayah ini juga mendorong peserta dan penggembira muktamar dapat melakkukan gerakan hidup bersih baik, di dalam melaksanakan muktamar maupun diluar kegiatan muktamar.
Abdul Mu’ti juga mendorong kesadaran dari peserta dan penggembira membuang sampai pada tempatnya. Ia juga mendorong agar seluruh pihak mengusahakan juga tempat minuman tidak memakai botol plastik.
“Akan lebih bagus kalau misalnya pakai tumbler minuman masing-masing peserta, tidak ada air terbuang dan juga mengurangi sampah plastik. Itu yang bisa kita harapkan terjadi pada acara-acara di luar muktamar,” kata Abdul Mu’ti.
Terkait Duta Muktamar Bersih, Sekretaris Seksi Kerelawanan, Ismokoweni menyampaikan, pihaknya akan menggelar pelatihan bagi Duta Muktamar Bersih pada Sabtu, 24 September 2022.
Pelatihan bakal dilaksanakan di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB.
“Besok, 24 September 2022 akan ada pembekalan dan pelatihan bagi 853 Duta Muktamar Bersih. Duta Muktamar Bersih kita buat minimalis tapi gesit dan cakap dalam berperilaku. Itu yang lebih penting,” terang Ketua Bidang Penelitian, Pengembangan dan Evaluasi Hizbul Wathan Pusat tersebut.
Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah memang sedang mendorong terwujudnya kesadaran untuk menangani krisis iklim yang terjadi.
Menyambut Iduladha 1443H lalu, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah mendorong diterapkannya Green Iduladha.
‘Aisyiyah menyosialisasikan pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai. Dorongan ini tercantum dalam surat Edaran Green Iduladha 1443 H tertanggal 20 Juni 2022.
Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah, Nurni Akma mengharapkan agar himbauan ini dapat dilaksanakan oleh Pimpinan ‘Aisyiyah di berbagai tingkatan termasuk hingga ke Ranting ‘Aisyiyah.
Wujudnya, Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Gempol membagikan 500 paket kurban dengan menggunakan besek atau tumbu.
Pembagian paket kurban tidak lagi menggunakan kantong plastik kresek, melainkan besek daun jati atau daun lainnya yang mudah dijangkau.