Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Kabar Muktamar

Realisasi Green Muktamar, Muhammadiyah Tanam 4500 Aren

×

Realisasi Green Muktamar, Muhammadiyah Tanam 4500 Aren

Share this article

KHITTAH.CO, Yogyakarta- Songsong Muktamar, Muhammadiyah Kulon Progo bekerjasama dengan Eco Bhinneka Muhammadiyah dan Asosiasi Aren Nusantara (AREN), melaksanakan Tanam Raya Aren di Danau Sermo Kulon Progo, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Sebanyak 4500 bibit Aren ditambah pohon Sirsak dan Alpukat bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDAS HL SOP) ditanam dan dibagikan kepada warga masyarakat Kulon Progo

Tri Saktiyana selaku Pj. Bupati Kulon Progo dalam sambutannya menyampaikan tentang konsep manusia Yogyakarta yaitu Memayu Hayuning Bawono.

Filosofi ini mengajak kepada jamaah peserta tanam raya dan warga Kulon Progo, serta pada umumnya warga DIY, untuk selalu berpikir tentang bagaimana melestarikan alam.

Memayu artinya menyelamatkan atau mempercantik. Bawono yang artinya dunia atau bumi jadi jagat luas maupun jagat kecil, makro kosmos, maupun mikro kosmos,” ujar Tri.

Bupati juga menyampaikan siap bekerja sama dengan Aren untuk mewujudkan visi kabupaten Kulon Progo dalam menanam satu juta pohon aren.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo Jumarin berpesan bahwa warga Muhammadiyah siap menjadi bagian terdepan dalam kegiatan program-program hijau.

“Ini nanti akan mewujud dalam gerakan pendampingan serta gerakan hijau di kegiatan-kegiatan Muhammadiyah ke depan,” kata Jumarin.

Sementara itu, Koordinator Asosiasi AREN, Adib Nurhadi, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan hari ini berdasarkan kerjasama yang baik antara BPDAS yang telah menyediakan bibit untuk dibagikan.

“Nanti, akan ditanam di Kokap dan sekitarnya, terutama di sekitar Danau Sermo,” ujar dia.

Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada Eko Bineka yang sudah mendukung kegiatan tanam raya. Termasuk kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulonprogo yang menjadikan program ini sebagai kegiatan untuk menyongsong Muktamar yang bertema lingkungan.

Dalam saresehan setelah penanaman bibit, Pembina Asosiasi Aren Nusantara, Warsito menyampaikan manfaat dan potensi tanaman Aren secara konservasi dan ekonomi.

“Banyak manfaat yang didapat dari menanam aren sebagai tanaman konservasi lingkungan dan tabungan masa depan. Ini karena potensi ekonomi aren yang sangat luar biasa sebagaimana halnya pohon kelapa dengan kelebihan masing-masing,” kata dia.

“Sebagai tanaman konservasi, pohon aren dapat mencegah terjadinya erosi tanah. Daun yang cukup lebat dan batang yang tertutup lapisan ijuk, sangat efektif menahan turunnya air hujan yang langsung kepermukaan tanah,” kata dia.

Pohon aren juga dapat tumbuh baik pada tebing-tebing daerah aliran sungai (DAS) sehingga pohon aren berfungsi sebagai pohon pencegah longsor.

Kepala Dinas Pertanian kabupaten Kulon Progo Aris Nugroho menyampaikan apresiasinya. Ia menyatakan dirinya siap bekerja sama untuk mewujudkan saat penanaman satu juta pohon aren di Kulon Progo.

“Kami akan menyinergikan, mulai dari dinas kabupaten sampai jajaran strukturnya sampai ke tingkat di desa yakni kelompok-kelompok tani,” kata dia.

Hening Purwati Parlan selaku Direktur Program Eco Bhinneka Muhammadiyah menekankan bahwa menanam itu perlu ada sebuah gerakan.

“Gerakan itu merawat dan menumbuhkan pohon dengan sistem pola asuh yang dilakukan oleh ibu-ibu Asia sebagai gerakan peduli lingkungan,” ujar dia.

Hening Purwati Parlan yang juga Ketua Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PP ‘Aisyiyah lebih lanjut menyampaikan bahwa, Aren sebagai pohon konservasi juga menyumbang besar terhadap kebutuhan air penyelamatan lingkungan.

“Dan yang penting adalah juga menyumbang oksigen yang diperlukan oleh seluruh umat manusia,’ ungkap dia.

Sementara, Heri Purwanta, perwakilan dari Majelis Pemberdayaan dan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini menjadi bagian integral dari sistem dakwah Muhammadiyah.

Ini sebagai pendamping masyarakat dengan melakukan pemberdayaan ekonomi terutama di sektor-sektor pertanian.

Hal ini, kata dia, sudah dilakukan sejak lama, terutama di Kokap dengan pemberdayaan petani penderes gula kelapa dengan berbagai pendampingan teknis dan pemasaran.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply