Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Rektor Unismuh Prof Ambo Asse: Mahasiswa Disebut Berprestasi Jika IPK-nya 3,5 Keatas

38
×

Rektor Unismuh Prof Ambo Asse: Mahasiswa Disebut Berprestasi Jika IPK-nya 3,5 Keatas

Share this article
Example 468x60

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse mengatakan mahasiswa Unismuh baru bisa disebut berprestasi jika Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK ) mencapai 3,5 ke atas.

Rektor Prof Ambo Asse menegaskan hal ini di hadapan seratusan mahasiswa Unismuh penerima beasiswa berprestasi akademik angkatan I dan 2 dalam acara Silaturrahim dan Pengajian Pimpinan Unismuh Makassar, di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK ) Unismuh, Kamis 9 Juni 2022.

Example 300x600

Lebih lanjut, Prof Ambo Asse mengatakan, mahasiswa penerima beasiswa adalah mahasiswa yang betul-betul berprestasi yakni IPK 3,5 – 4,0.

“Bagi mahasiswa yang IPK-nya cuma 3,0 tidak mendapatkan beasiswa karena dianggap sama saja dengan mahasiswa yang lainnya,” kata Prof Ambo.

Oleh karena itu, Rektor berharap, mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa, prestasi tersebut harus dipertahankan.

“Tapi, IPK-nya jangan sampai turun. Saya mau pertegas IPK dibawah 3,5 tidak bisa diberikan beasiswa. Sebaliknya jika bisa meningkatkan IPK-nya sampai 4, 0 maka beasiswanya dinaikkan dan diberikan sampai 100 persen,”janji rektor disambut gembira mahasiswa

Rektor Unismuh bahkan langsung menyampaikan hal tersebut kepada Bagian LP3AIK Unismuh. “Jika ada mahasiswa berprestasi yamg selama ini hanya dibayarkan 75 persen, bila IPK- nya naik mencapai 4,0 maka bisa dibayarkan sampai 100 persen,” ungkap Prof Ambo.

Rektor, dalam kesempatan ini, juga mempertegas, syarat untuk mendapatkan beasiswa persyarikatan selain berprestasi secara akademik juga harus taat kepada ajaran agama Islam dan mengikuti aturan yang ada di Universitas.

“Jika larangan agama dan juga aturan universitas dilanggar maka beasiswa bisa dicabut alias dihentikan,” tegas rektor.

Ia mengingatkan, aturan kampus yang dimaksud seperti larangan merokok dalam kampus, rambut gonrong, dan demo vandalis, serta kegiatan negatif lainnya yang dianggap bisa merusak citra universitas dan juga Muhammadiyah.

Sementara itu, Wakil Rektor IV, KH Mawardi Pewangi yang membawakan acara pengajian meyampaikan kepada mahasiswa berprestasi penerima beasiswa untuk tidak melakukan pekerjaan yang sia-sia atau pekerjaan yang tidak produktif.

Wakil Rektor IV Bidang Al- Islam dan Kemuhammadiyahan ini mengimbau kepada mahasiswa tidak melakukan aktivitas yang bisa merusaa citra universitas dan Muhammadiyah.

“Tampakkanlah dalam keseharian, Ananda bahwa Ananda ini adalah mahasiswa, sebagai orang cerdas,” kata Kiai Mawardi.

(Rls/Fikar)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

[metaslider id="39673"]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *