KHITTAH.CO, Surakarta- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah serta ‘Aisyiyah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 16 September 2022.
Dalam pertemuan tersebut, selain pengurus PP Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah juga diikuti Ketua PWM Jawa Tengah, KH Tafsir serta Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sofyan Anif.
Sofyan Anif mengatakan, Presiden Joko Widodo mendukung penuh terhadap pelaksanaan Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
“Beliau mendukung penuh pelaksanaan muktamar dan akan men-support dengan berbagai dukungan, salah satunya di sambutan itu, tapi terus kemudian kita tindak lanjuti dengan Menteri BUMN, Pak Eric Thohir,” kata Sofyan Anif saat ditemui di Gedung Induk Siti Walidah, Senin, 19 September 2022.
Selain itu, Presiden juga berpesan agar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 mampu menumbuhkan perekonomian.
“Memanfaatkan momentum muktamar dengan 3 juta penggembira untuk menumbuhkan perekonomian. Ini seperti yang sering saya sampaikan kepada banyak pihak, dengan Mas Gibran sama juga. Pemikiran Pak Presiden juga seperti itu,” kata Rektor UMS.
Presiden, menurut Sofyan Anif, juga menyampaikan mengenai antisipasi terhadap inflasi.
“Karena ternyata kita tidak bisa fokus berpikir Solo saja, karena orang, penggembira datang dari Aceh sampai Papua. Itu artinya, perputaran ekonomi juga berjalan di seluruh wilayah belum lagi mobilitas 3 juta orang itu berpengaruh terhadap transportasi dan akomodasi,” kata Rektor UMS.
“Jadi, intinya selain pak Presiden menyanggupi Pak Preiden untuk hadir juga meminta momentum muktamar digunakan untuk pertumbuhan ekonomi,” ujar Sofyan Anif.
Terkait tindak lanjut dengan Menteri BUMN, Rektor UMS mengatakan, pihak Panitia Muktamar meminta sejumlah dukungan bantuan kepada pemerintah pusat.
Salah satunya permintaan penambahan jumlah penerbangan selama muktamar termasuk juga diskon tiket naik pesawat terbang.
“Kemudian juga penambahan kapal, kapal laut termasuk juga minta diskon,” terang Sofyan Anif.
Permintaan dukungan lainnya adalah penambahan jaringan telekomunikasi yang ada di Solo supaya pada saat muktamar itu tidak ada gangguan jaringan internet. Ikut juga dimintakan dukungan jaringan kereta api, listrik dari PLN, serta pasokan BBM.
“Penambahan suplai BBM juga, termasuk Jawa Tengah, tidak hanya Solo. Kalau ada penambahan penerbangan butuh BBM semua,” kata Sofyan Anif.
Sofyan menambahkan, pekan ini, Menteri BUMN akan melakukan tindak lanjut dengan mengumpulkan direktur-direktur BUMN untuk membahas kebutuhan yang diperlukan panitia muktamar.
“Sehingga antara Pak Presiden dengan Pak Menteri BUMN sudah klop,” kata Sofyan Anif.