Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaTokoh

Innalillah, Nurdin Massi Wafat, Pendamba Muhammadiyah Punya Start-Up dan AMM Masif Urus Cabang-Ranting

×

Innalillah, Nurdin Massi Wafat, Pendamba Muhammadiyah Punya Start-Up dan AMM Masif Urus Cabang-Ranting

Share this article
Allahuyarham Nurdin Massi, Ketua PDM Kota Makassar Periode 2015–2022 (sumber foto: zh)

KHITTAH.CO, Makassar- Kabar duka mengentak warga Persyarikatan. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar Periode 2015–2022, Nurdin Massi mengembuskan napas terakhirnya pada Ahad, 21 Mei 2023 sekira pukul 09.55.

Kabar itu beredar di sejumlah grup WhatsApp Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Atas kabar itu, seketika doa terpanjatkan untuk Allahuyarham.

Belakangan ini, Nurdin Massi memang menderita sakit. Bahkan, Allahuyarham sudah tidak dapat menghadiri Musyawarah Daerah (musyda) Muhammadiyah Kota Makassar karena terbaring di rumah sakit.

Selain Ketua PDM Makassar dan mubalig, Nurdin Massi juga dikenal sebagai penggerak awal Lazismu di Kota Makassar, bahkan Sulawesi Selatan.

Saat Allahuyarham menjadi khatib Jumat di Masjid Al-Manar Pusat Dakwah Muhammadiyah (PUSDAM) Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu, Nurdin menyempatkan untuk mengunjungi Kantor Lazismu Sulsel. Saat itu, salah satu staf redaksi Khittah, Zulfikar Hafid menyertai Allahuyarham.

Ia menekankan, Lazismu harus berpikir kreatif dan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi supaya dapat menggalang donasi, zakat, infak, dan sedekah lebih masif.

“Saya sendiri bersyukur dengan adanya WA. Saya kabarkan ke kontak-kontak di WA saya tentang Lazismu, program-programnya, fundraising-nya, alhamdulillah sebagian besar dari mereka bersedia untuk jadi donatur, muzakki,” kata Nurdin sambil memamerkan senyum khasnya.

Nurdin memang termasuk orang tua yang sudah menyadari bahwa Muhammadiyah harus memasifkan penggunaan teknologi canggih.

Saban bertemu dengan kru Khittah, ia selalu menyampaikan mimpinya. Ia selalu mengatakan, Muhammadiyah Makassar harus memiliki aplikasi (start-up) yang isinya adalah segala hal terkait Persyarikatan.

Ia mengaku khawatir dengan ideologi dan pemahaman keagamaan generasi kini, khususnya angkatan muda Muhammadiyah (AMM). Ia merasa sedih jika AMM malah mengonsumsi konten yang bertentangan dengan ajaran Islam dan pemahaman Persyarikatan.

“Bukan karena mereka mau lari dari kita (Muhammadiyah), tapi karena kita yang tidak menyediakan itu. Di medsos, yang dia dapatkan produksi orang lain, karena memang kita yang tidak menyediakan,” begitu kurang lebih yang disampaikan Nurdin kepada Khittah.

Kekhawatiran Nurdin tidak sekadar bicara. Ia bahkan telah meminta angkatan muda Muhammadiyah Makassar membentuk tim untuk mewujudkan keberadaan start-up itu. Namun sayang, hingga kini, tim tersebut belum berbuah hasil.

Nurdin memang terbilang sebagai pimpinan Muhammadiyah yang selalu mencoba berkomunikasi aktif dengan AMM. Saat memberikan amanah dalam Pelantikan Terpadu Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah se-Kota Makassar, ia menantang Pemuda Muhammadiyah untuk mengajukan diri sebagai pimpinan cabang/ ranting.

“Anda tidak dihitung sebagai pemuda, kalau cabang-ranting Muhammadiyah tidak aktif, apalagi mati, karena Anda tidak urus,” kata dia tegas tapi tetap tersenyum.

Begitulah Nurdin Massi, Ketua PDM Makassar, penggerak, dan pendamba kemajuan Muhammadiyah dengan pemanfaatan kecanggihan teknologi, serta masifnya gerakan angkatan muda memajukan cabang-ranting.

Mari kita doakan, semoga amal bakti dan semua harapan Allahuyarham terkait Persyarikatan dapat dilanjutkan dan diwujudkan oleh generasi kemudian.

Semoga Allah Swt mengampuni segala kesalahan dan dosa Allahuyarham, merahmati, dan memberikan ganjaran surga atas segala amal salih yang ia lakukan semasa hidup.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply