Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaMuhammadiyah

Sebanyak 11 Rumah Sakit Muhammadiyah Dikerahkan untuk 2000 Lebih Penyintas Gempa Cianjur

×

Sebanyak 11 Rumah Sakit Muhammadiyah Dikerahkan untuk 2000 Lebih Penyintas Gempa Cianjur

Share this article

KHITTAH.CO, Cianjur – Muhammadiyah respons tanggap darurat gempa Cianjur dengan memberi pelayanan kesehatan. Sebanyak 11 Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah, 4 daerah/wilayah MDMC, dan tenaga medis 1 fakultas kedokteran dikirim pada Senin, 28 November 2022.

Tenaga medis rumah sakit tersebut berasal dari RS Islam Jakarta (RSIJ) Pondok Kopi, RSIJ Sukapura, RSIJ Cempaka Putih, RS Muhammadiyah Rodliyah Achid Moga Pemalang, dan RS Muhammadiyah Mardhotillah Pemalang.

Demikian juga, tenaga medis dari RS Muhammadiyah Bandung, RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman, RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, RSU Muhammadiyah Metro Lampung, RS PKU Muhammadiyah Bantul, dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Kemudian, tenaga medis dari MDMC Jawa Barat, Banten, Bandung dan Sumedang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta (FK UMJ).

Total tenaga medis yang diterjunkan berjumlah 57 orang. Jumlah tersebut terdiri atas, 14 dokter, 20 perawat, 3 bidan, 4 tenaga farmasi. Kemudian, 5 staf medis, 3 logistik medis, dan 6 orang mahasiswa kedokteran UMJ, serta 2 orang mahasiswa jurusan gizi UMJ.

Iin Inayah selaku dokter RSIJ Pondok Kopi mengatakan bahwa terdapat 10 titik layanan kesehatan yang dijalankan.

 “Titik-titik layanan itu antara lain di Desa Ciherang, Sarampad, Nagrog Cirumput, Nyalindung dan Wangun Jaya di Kecamatan Cugenang yang menjadi kawasan terdampak gempa paling parah,” kata dia.

Ia menambahkan bahwa dalam menjalankan layanan kesehatan untuk para penyintas, ia selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak.

“Kami mengomunikasikan selalu pada Puskris Kesehatan Kemenkes, Kemenko PMK. Selain itu, juga, pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dan puskesmas di daerah layanan,” ungkap koordinator layanan medis Muhammadiyah untuk gempa Cianjur ini.

Dalam laporan, disebutkan, sampai Sabtu, 26 November 2022, tim kesehatan Muhammadiyah sudah melayani 2028 warga penyintas.

“Mayoritas warga mengeluhkan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) kemudian hipertensi, sakit kepala dan gangguan pencernaan,” ungkap Iin.

Pada kesempatan itu, Iin Inayah menyatakan bahwa tim kesehatan Muhammadiyah juga melayani pemeriksaan ibu hamil dan menyusui.

“Kami lakukan pelayanan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dengan pemeriksaan tekanan darah dan pemberian tablet Fe dan Calsium sejumlah 39 orang. Tim kami juga melakukan pemeriksaan kepada ibu menyusui sebanyak 49 orang,” kata dokter ini.

Ia mengungkapkan bahwa terdapat promosi kesehatan yang dilaksanakan dalam kegiatan itu.

“Dalam hal ini, kami menyampaikan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, terdapat sosialisasi pencegahan penyakit menular seksual,” ucap Iin.

Kemudian, Iin menuturkan bahwa Muhammadiyah juga menerjunkan dokter spesialis.

“Dokter Meiky Fredianto selama 4 hari bertugas di RS Bhayangkara melaksanakan layanan operasi patah tulang. Ia spesialis orthopedi dari RS PKU Muhammadiyah Gamping,” ungkap Iin Inayah.

Pada kesempatan itu, Iin Inayah mengungkapkan kendala lapangan saat melayani warga.

“Kesulitan terjadi di akses menuju lokasi. Hal itu, karena ada jalanan yang rusak kena longsor. Selain itu, jalan di sana memang sempit. Sehingga, perlu kehati-haitan,” jelas dokter ini.

Ia sangat berterima kasih atas sinergi antar lembaga di Muhammadiyah.

“Kegiatan pelayanan ini sangat terbantu dengan adanya koordinasi yang terjalin baik antara MDMC dan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU). Jalinan itu sangat membantu kami dalam melaksanakan tugas,” tutup Iin.

(Adim/Rls)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply