KHITTAH.CO, Makassar- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan akhirnya menetapkan waktu pasti pelaksanaan Musyawarah Wilayah ke 40.
Musyawarah Wilayah ke 40 Muhammadiyah-‘Aisyiyah Sulawesi Selatan akan dihelat di Enrekang, pada 3–5 Maret 2022.
Hal ini ditetapkan setelah pelaksanaan rapat koordinasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulsel, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Enrekang sebagai tuan rumah.
Rapat tersebut dihelat pada Rabu, 14 Desember 2022, di Pusat Dakwah Muhammadiyah (PUSDAM) Sulawesi Selatan, Tamalanrea, Makassar.
Waktu pelaksanaan Musywil ini dimajukan dari rencana sebelumnya yang diancang-ancang akan dihelat pada April atau Mei 2023.
Hal ini karena arahan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Arahan tersebut disampaikan Haedar, sesaat setelah penetapan dirinya sebagai Ketum Terpilih dalam Muktamar ke 48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah di Surakarta, 20 November 2022 lalu.
Atas kepastian waktu pelaksanaan Musywil ini, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Ambo Asse mengungkapkan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, pada hari ini, kita telah menetapkan waktu pelaksanaan Musywil Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Enrekang. Insya Allah, pada 3, 4, 5 Maret 2023. Insya Allah, 3 Maret kita Musypim (musyawarah pimpinan), tanggal 4 kita akan melakukan pembukaan musywil secara resmi,” ungkap Ambo.
Ia berharap Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Enrekang bersama perguruan tinggi Muhammadiyah di daerah tersebut mulai menyiapkan diri untuk perhelatan ini.
“PWM Sulawesi Selatan sudah lama menunjuk PDM Enrekang untuk menjadi tuan rumah. Alhamdulillah, kita dengar tadi, kesanggupan PDM, PTM, dan warga Muhammadiyah Enrekang untuk menyukseskan Musywil ke 40 ini, menyelenggarakan Musywil ini dengan sebaik-baiknya,” ujar dia.
Terlebih, lanjut Ketua PWM Sulsel yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar ini, Pemerintah Kabupaten Enrekang sudah menyatakan dukungan dan kesiapannya atas pelaksanaan Musywil di Bumi Massenrempulu tersebut.
Musywil kali ini juga akan berbeda dengan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pasalnya, Ambo Asse mengungkapkan, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait sistem e-voting yang diterapkan pada Muktamar ke 48 di Surakarta lalu.
“Insya Allah, rencananya, Musywil ke 40 Muhammadiyah Sulawesi Selatan ini juga akan menerapkan sistem e-voting untuk pemilihan, seperti di Muktamar lalu,” ungkap dia.
Ia menyebut, pihaknya akan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk penerapan sistem e-voting ini.
“Kalau harus ada pelatihan terlebih dahulu, kita buat pelatihannya segera, bahkan kalau bisa, sebelum Januari ini sudah harus dibikin pelatihannya. Kita sudah harus bergerak cepat ini,” tutup dia.
Persiapan Panitia
Sementara itu, Ketua Panitia Musywarah Wilayah Muhammadiyah Sulsel Abd. Rakhim Nanda, mengatakan, seluruh panitia, baik panitia wilayah maupun panitia daerah akan menyiapkan seluruh kebutuhan-kebutuhan terkait aktivitas musywil.
“Insya Allah, Musywil akan dihelat di kota kabupaten Enrekang. Karena sarana yang dibutuhkan ada di kota, baik ruang sidang dan tempat penginapan, serta lapangan untuk arena pembukaan,” ujar Rakhim.
Hal ini ia sampaikan saat ditemui di ruang kerjanya di Lantai 16 Menara Iqra Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat, 16 Desember 2022.
Ia menyebut, jumlah peserta yang akan hadir diperkirakan sekitar 1250 orang, dan diperkirakan penggembira pada pembukaan kurang lebih mencapai 4500 orang.
“Insya Allah, pada pembukaan nanti, akan mengundang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kita berharap juga akan hadir Gubernur Sulsel, seluruh PDM, dan tokoh tokoh masyarakat,” ungkap dia.
Saat ditanyai terkait rangkaian acara pendukung dalam Musywil ini, Ia menyebut, direncanakan, akan digelar pameran produk daerah dan produk kreativitas angkatan muda Muhammadiyah.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah sulsel berserta panitia wilayah akan segera ke Enrekang. Ini dalam rangka konsolidasi dengan panitia daerah.
Sementara itu, untuk penerapan sistem e-voting ini, berdasarkan hasil koordinasi dengan Tim IT PP Muhammadiyah, panitia sedang mengupayakan pengadaan sejumlah alat.
Alat-alat tersebut merupakan kebutuhan standar e-voting, di antaranya PC All In one touch screen layar 24″, Jaringan LAN internet minimal 50 MBps (1:1), dan Scan 2D, serta sejumlah alat lainnya.
(Meydine)