KHITTAH.CO, GOWA – Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan (PWA Sulsel) menghelat rapat konsolidasi pada 8 Februari 2024 di Institut Parahikmah Indonesia (IPI).
Konsolidasi itu bertajuk penguatan cabang, ranting, dan amal usaha ‘Aisyiyah mewujudkan rahmatan lil’alamin yang hadiri oleh 20 Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) se-Sulawesi Selatan dari total 24 PDA yang ada.
Ketua PWA Sulsel, Mahmudah, dalam Segalanya menjelaskan, ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam berkemajuan, yang mengemban misi dakwah amar makruf nahi mungkar untuk mewujudkan rahmatan lil’alamin. Pada abad kedua ini memperkuat posisi sebagai organisasi perempuan dengan nilai-nilai Islam yang berkemajuan.
Peran-peran ‘Aisyiyah dalam keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal adalah gambaran tantangan dan permasalahan yang semakin kompleks. Bersamaan dengan itu, ‘Aisyiyah juga memiliki pandangan yang maju dalam menghadapi berbagai problematika yang ada. Oleh karena itu, perlu disemai benih-benih nilai -nilai dasar Islam tentang perempuan yang memberikan peran dan kedudukan mulia setara dengan laki-laki,” ucapnya.
Lebih lanjut lagi, dosen Bahasa dan Sastra UNM itu menyebut, ada tiga nilai dasar Islam tentang perempuan berkemajuan yaitu nilai dasar tauhid, keadilan dan rahmah.
Nilai dasar Tauhid
Ajaran tauhid mengandung nilai utama bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan dengan martabat yang sama, visi yang sama untuk mengabdi kepada Allah dan menjadi khalifah Allah di muka bumi.
Dalam mengatur kehidupan manusia, Allah menurunkan syariah dengan tujuan agar terwujudnya kemaslahatan, kebaikan, dan menghindari kerusakan. Dengan nilai yang berorientasi pada pemberdayaan ini, ‘Aisyiyah berusaha menjaga hak-hak perempuan, memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, dan memberikan kesempatan perempuan mengembangkan potensinya untuk berkontribusi nyata dalam segala bidang,” ungkapnya.
Nilai dasar keadilan
“Adil artinya memberikan hak kepada orang yang berhak menerima sesuai dengan haknya. Nilai ini mengajarkan bahwa perempuan dan laki-laki setara di hadapan Allah. Setara sebagai hamba Allah, keduanya sama-sama sebagai khalifah atau wakil Allah di bumi, sama-sama berpotensi untuk meraih prestasi dan kesuksesan dan terakhir laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama di mata hukum,” jelasnya.
Nilai-nilai keadilan tersebut jika benar-benar diimplementasikan akan memudahkan untuk mewujudkan cita-cita diturunkannya Islam sebagai rahmah bagi seluruh alam.
Nilai dasar rahmah (kasih sayang)
Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh alam, agar manusia bisa hidup antara sesama dengan penuh kecintaan, kedamaian, dan kesejahteraan.
Rahmah merupakan ajaran yang fundamental, dan universal yang selalu mewarnai setiap nafas, gerak, langkah, aktivitas muslim-muslimah, organisasi, gerakan, masyarakat Islam maupun kebijakan-kebijakan negara, paparnya.
Nilai rahmah hadir dalam wujud Islam sebagai agama pembawa perdamaian yang merupakan hal nyata dari akar kata Islam yaitu as-silm yang bermakna perdamaian.
Saat ini, jumlah amal usaha ‘Aisyiyah di Sulawesi Selatan ada 433 TK ABA, 12 Panti Asuhan, 1 Rumah Sakit, 4 Klinik, 5 SD, 1 Pesantren, 3 SMP, 2 MA, 2 Mts dan 1 SMA serta 1 Perguruan Tinggi.
“Dari data amal usaha yang ada ini, kami ingin klasifikasikan agar menjadi amal usaha unggulan. Itu yang dimaksud dengan mewujudkan rahmatan lil’alamin, mewujudkan manfaat bagi masyarakat sekitar kita, untuk keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan,” ujarnya.
Terakhir, ia berpesan kepada sejumlah PDA yang hadir untuk senantiasa ikhlas dalam menjalankan organisasi, “Regulasi itu dinamis, maka ikhlas lah dalam setiap langkah, jadikan Aisyiyah itu sebagai ibadah. Mari kita merawat semua amal usaha, mengembangkannya serta melakukan gerakan-gerakan yang insya Allah jadi kegiatan unggulan,” tutupnya.